PERBAHARUILAH HATIMU
Yehezkiel adalah
seorang Yahudi yang ikut bersama orang banyak diangkut ke pembuangan Babel. Sebagaimana
nabi lainnya yang mampu untuk melihat dan mengetahui hal-hal yang supra-normal,
demikian juga dengan Yehezkiel. Namun, Yehezkiel tidak begitu saja menerimanya,
ia juga menggunakan nalarnya. Penglihatan-penglihatan (vision) yang diterimanya
selalu diuraikan dengan sejelas mungkin. Yehezkiel selalu mencoba melukiskan
dengan panjang lebar setiap penglihatan yang dialaminya tentang kemuliaan
Tuhan. Dalam melakukan tugas kenabiannya, Yehezkiel menyampaikan firman Tuhan
secara terus-menerus tanpa peduli apakah Israel memperhatikan ucapan-ucapannya;
yang penting ia sudah menyampaikan peringatan dan berita kenabian.
Yehezkiel adalah
juga seorang imam. Perpaduan dua fungsi ini membuat Yehezkiel lebih dimampukan
menentukan tafsirannyanya atas kehidupan umat Tuhan. Yehezkiel mengemukakan
daftar sejumlah dosa Israel (fasal 8) ; baik dosa karena penyembahan berhala,
maupun dosa penindasan terhadap sesama. Yehezkiel memandang Israel sebagai
bangsa yang benar-benar telah rusak. Dosa dan kejahatan itulah yang membawa
Israel ke dalam hukuman. Kerusakan dan hukuman itu begitu mengerikan. Masa
depan Israel dapat dibaharui hanya bila ada campur-tangan anugerah Tuhan.
Ajaran anugerah ini merupakan kunci pokok dari seluruh pemikiran Yehezkiel.
Penglihatan tentang tulang-tulang kering yang bangkit (fasal 37) hanya terjadi
karena kuasa Tuhan. Kebangkitan di sini bukanlah kebangkitan secara pribadi
melainkan kebangkitan Israel selaku bangsa pilihan.
Setiap orang menanggung dosanya
Pembuangan yang
penuh penderitaan ini disadari oleh umat Tuhan sebagai hukuman. Hanya saja, mereka
memahami hukuman ini bukan disebabkan oleh dosa-dosa mereka melainkan dosa
nenek-moyang mereka. Sumber pemahaman ini didasarkan dari kitab Keluaran 20:5 :
"Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci
Aku" (bnd. Ul. 5:9b-10). Teks ini memang menimbulkan pemahaman
bagi Israel akan adanya dosa turunan. Pemahaman tersebut telah menjadi lazim
dalam masyarakat dengan ungkapan : ‘Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi
anak-anaknya menjadi ngilu’ (18:2b). Artinya, kesalahan yang dilakukan nenek
moyang (pendahulu) tetapi generasi berikut yang menanggung hukumannya. Itu sebabnya,
pembuangan yang mereka alami dengan segala penderitaannya dipahami sebagai
fakta yang harus diterima karena
dosa-dosa dari generasi terdahulu. Akibatnya,
peristiwa pembuangan tidak membuat mereka insaf dan bertobat tetapi menerima
itu sebagai takdir. Mereka justru
‘menggugat’ Allah sebagai yang bertindak tidak tepat.
Yehezkiel pun mengingatkan pemahaman dan
sikap mereka itu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Keluaran 20:5
adalah penjelasan
dan alasan terhadap dua larangan dalam titah kedua yakni:
jangan membuat patung dan jangan sujud menyembah kepadanya (ay.
7-8). Dalam konteks ini sesungguhnya kutipan tersebut adalah upaya untuk
menjaga hubungan antara Allah dan umat dalam rangkaian monoteisme. Secara
sepintas memang terlihat bahwa teks ini menunjukkan sikap Allah yang menghukum
pelanggar hukum Taurat khususnya mereka yang menyembah ilah lain. Ada semacam
batasan hukuman bagi yang menolak Allah dan tidak menaati perintah-Nya,
yang dikenakan hingga generasi ketiga atau keempat. Namun sesungguhnya, hukuman
itu akan sampai pada generasi keempat hanya jika keturunan sang pendosa itu
mengikuti perilaku ayah atau leluhur mereka yang mengganggap rendah atau
menghina Allah. Akan tetapi, jika anaknya bertobat, Allah akan mengampuni meski
tidak secara eksplisit disebutkan dalam teks ini (bnd. Yeh.
18:14-20). Penuturan Ulangan 24:16 "janganlah ayah
mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap
orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri, menunjukkan bahwa hukuman
terhadap anak karena dosa ayahnya tidak dibenarkan lagi, sebab setiap orang
akan menanggung akibat dosanya sendiri (bnd. Yer. 31:29-30; Yeh.
18: 30).
Hukuman bagi mereka yang menolak Allah dan ketetapan peraturan-Nya tidak lagi
disebutkan sampai generasi tertentu (Ulangan 7: 9-10), melainkan Allah
menunjukkan kasih setia-Nya sampai beribu-ribu generasi. Oleh karena itu Keluaran 20:5 ini bukan
mau menunjukkan adanya dampak dosa orang tua dan leluhur yang sudah meninggal
pada anak-anak atau cucunya yang masih hidup, melainkan sebagai peringatan
supaya umat tidak mengabaikan perintah Allah dan sebaliknya tetap mengasihi
Allah.
Kesalahan umat
tidak dapat dilimpahkan kepada nenek moyang, tetapi setiap generasi mempunyai
tanggung jawab atas dosanya. Tuhan menghukum orang menurut tindakannya, dalam
konteks ini adalah dosa bangsa Israel secara menyeluruh. Malapetaka yang
dialami generasi sekarang merupakan akibat perbuatan dosa generasi sekarang
juga, bukan dikarenakan dosa generasi terdahulu. Oleh sebab itu, Yehezkiel
menekankan pentingnya pertobatan bagi bangsa Israel.
Berpaling dari segala durhaka - Membaharui hati
Israel yang disebut sebagai umat pilihan
tidak menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang telah dipilih oleh Allah. Semua
kebaikan Tuhan justru mereka balas dengan berbagai kejahatan. Kedegilan
umat Tuhan telah mencapai puncaknya; penyembahan berhala dan penindasan yang
berlangsung dalam kehidupan umat Tuhan. Allah yang telah mengasihi umatNya
tetapi mereka kemudian menyembah allah lain. Inilah dosa yang sangat
menjijikkan, mereka menjadi durhaka, ‘air susu dibalas dengan air tuba’. Durhaka
adalah sikap seorang anak yang tidak mengakui orangtuanya, tidak mendengar
nasehat orangtua, melawan orangtua, tidak patuh pada orangtua. Demikian juga durhaka
terhadap Allah, berarti pemutusan hubungan dirinya dengan Allah secara sengaja
; tidak mengakui adanya Allah (atheis) dan tidak melakukan perintah Allah
(degil).
Sekalipun umat Tuhan begitu jahat, tetapi
Tuhan tetap saja masih memberi kesempatan kepada bangsa itu untuk membaharui
diri. Karena itu, Yehezkiel berseru : berpalinglah
dari segala durhakamu. Yehezkiel sebagai hamba Tuhan, ingin agar
hubungan manusia dengan Allah terjalin
kembali. Yehezkiel juga menyadari, bahwa hubungan Allah dengan manusia
sesungguhnya terjalin melalui hati dan roh. Hati dan roh adalah pemberian
Allah. Hati berfungsi menyadarkan manusia bahwa hidup bukanlah miliknya, tetapi
milik Allah. Roh adalah kekuatan yang menggerakkan manusia, supaya manusia itu
menjadi makhluk yang bermoral dan berkarya. Pembaharuan hati dan roh manusia
sangat penting. Allah menghendaki supaya mereka memperbaharui hatinya. Tuhan
akan turut bekerja dengan memberikan hati yang baru.
Bertobat adalah seruan yang
terus menerus didengungkan oleh para hamba Tuhan. Bertobat berarti berbalik
meninggalkan sifat-sifat, tingkah laku, perbuatan yang negatif ke arah yang
positif. Tuhan menciptakan manusia dan melengkapinya dengan akal budi. Akal
budi pemberian Tuhan menjadi sarana bagi manusia untuk menentukan pilihan
kepada siapa dia menyerahkan iman percayanya. Sebagai umat yang percaya, kita
harus mampu menggunakan pilihan dengan benar. Kita memohon karunia pengampunan
atas dosa yang kita lakukan di masa lalu serta berpengharapan bahwa Tuhan akan
membimbing orang yang mau merendahkan hati dengan jalan patuh dan setia kepada
Tuhan.
Tuhan melakukan pekerjaan-pekerjaan bagi
manusia yang dikasihiNya. Tuhan mengetahui kedalaman hati manusia. Tuhan
memperhatikan manusia yang tersesat, manusia yang tidak tahu lagi makna hidup,
manusia yang sudah kehilangan jati diri, manusia yang tidak memiliki tujuan,
manusia yang mengalami kekosongan jiwa, manusia yang kehilangan pengharapan.
Tuhan memberi pengajaran agar manusia meninggalkan segala kejahatannya agar
dapat menikmati kehidupan yang Tuhan anugerahkan dalam rasa sukacita. Tuhan
berkenan mengumpulkan manusia yang kehilangan tujuan hidup dan mengarahkan pada
kehidupan sukacita. Tuhan beraktifitas untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan
yang Tuhan berikan bukan hanya sesaat saja, tetapi Tuhan memberikan keselamatan
bagi manusia kini dan selama-lamanya. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar