TUHAN
MENDENGAR DAN MENYELAMATKAN ORANG TERTINDAS
Tuhan berkuasa atas kehidupan manusia.
Tuhan punya cara tersendiri untuk menguasai manusia, sehingga kasihNya dapat
dirasakan manusia. Suka dan duka hanya ada pada penilaian manusia, tetapi Tuhan
selalu menggunakan kuasaNya bagi kebaikan hidup manusia.
Daud memiliki seorang musuh (raja Filistin)
bernama Abimelekh. Abimelekh dikenal sebagai seorang raja yang gemar membunuh. Tak
ada musuh yang tertangkap dan kembali dari hadapannya dalam keadaan hidup.
Daud, yang adalah musuh Abimelekh telah
berada dihadapannya. Daud akan menjadi korban Abimelekh. Tetapi Tuhan
menggerakkan Daud dengan bertingkah seperti orang tidak waras. Abimelek menjadi
bingung. Lalu Abimelek mengusir Daud dari hadapannya. Daud pun terbebas dari
upaya pembunuhan. Tuhan memiliki berbagai cara yang tak dapat dimengerti oleh
manusia.
Daud sadar, bahwa ‘acting’ yang dilakukan
di depan Abimelek bukanlah atas kemampuannya melainkan Tuhan yang menggerakkan
seluruh tubuh dan ucapannya. Karena itulah, bagi Daud sangat layak memuji
Tuhan. Daud berjanji kepada Tuhan : ‘Aku
hendak memuji Tuhan pada segala waktu’ (2a).Pengalaman ini membuat Daud sungguh-sungguh
mengenal dan memahami Tuhan. Karena itu, pujiannya kepada Tuhan tidak lagi
dibatasi oleh situasi dan kondisi. Tidak ada yang dapat menghambatnya untuk
memuji Tuhan. Daud berkomitmen memuji Tuhan pada segala waktu.
puji-pujian
kepada-Nya tetap di dalam mulutku’ (ay. 2b). Pujian Daud kepada Tuhan tidak
hanya di dalam hati melainkan jelas, tampak dan nyata melalui mulutnya. Ucapan
atau kata-kata yang keluar dari mulut Daud selalu berbentuk pujian kepada Tuhan
sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Pujian kepada Tuhan melalui mulut
Daud bukanlah keluar begitu saja tetapi karena didorong oleh suatu kekuatan
yang tak terbendung dari jiwanya. Jiwa adalah suatu kekuatan yang dapat
menimbulkan gelora yang tak terhambat.
‘Karena Tuhan Jiwaku bermegah’ (ay. 3a). Daud tidak
memikirkan pengalamannya, bahkan juga tidak kelepasannya, namun pada
Pembebasnya. Daud bersukacita bukan saja karena ia bebas dari pembunuhan,
tetapi karena tangan Tuhan bekerja di dalam hidupnya. Bebas dari tangan
Abimelekh hanyalah salah satu karya Tuhan pada hidup Daud. Daud meyakini bahwa
Tuhan akan terus berkarya melalui hidupnya. Itulah yang membuat jiwanya begitu
bermegah. Jiwa yang merasakan kasih sang Pembebas itulah yang membuat
ungkapan-ungkapan Daud menjadi enak didengar setiap orang.
Daud menyadari,
bahwa Tuhan bukan hanya mengasihi dirinya tetapi berkarya bagi semua orang.
Oleh sebab itu, Daud mengajak setiap orang supaya turut bersama-sama dengannya
memuliakan Tuhan. Pujian bisa dilakukan secara pribadi, tetapi tidak kalah
pentingnya memuji Tuhan secara bersama-sama. Pujian bersama ini dilakukan
secara nyata di dalam ibadah. Ibadah merupakan ungkapan syukur. Karena itu,
ibadah yang dilakukan seluruh jemaat bertujuan untuk memuliakan Allah. Daud mengajak
rekan-rekannya untuk bergabung dengannya dalam memuliakan Tuhan sehingga
namaNya dimasyhurkan (ay.4).
Memuji Tuhan dalam
kitab Mazmur didasarkan pada dua tema utama : (1) perbuatan-perbuatan Tuhan dan
(2) sifat-sifat Tuhan. Karya-karya Tuhan dan penyediaan-Nya yang luar biasa
merupakan dasar dari pujian. Dalam ayat-ayat 5-8 Daud menguraikan kelepasannya,
yang merupakan dasar dari pujiannya. Daud mengingatkan perbuatan Tuhan, ketika
ia terancam di hadapan Abimelek. Hanya satu hal yang dapat dilakukan, berseru
kepada Tuhan. Tuhan pun menjawab, sehingga Daud bebas dari cengkeraman
musuhnya. Daud meyakini bahwa Tuhan melalui malaikatNya senantiasa melindungi
orang-orang yang takut akan Tuhan. Oleh sebab itu, setiap orang yang berseru memanggil
Tuhan maka sang malaikat akan segera menjawab segala jeritannya.
Masing-masing kita tentu mempunyai
pengalaman hidup seperti Daud. Ada peristiwa yang terjadi di luar kemampuan
kita, tetapi karena Tuhan menggerakkan, sehingga kita beroleh sukacita.
Tuhan senantiasa menjagai kita. Tuhan
menampung setiap permohonan kita. Karena itu, berserulah kepadaNya. Ketika kita
susah memikirkan dunia ini pandanglah Tuhan, maka kita akan tersenyum.
Kesusahan kita itu sesungguhnya tidak begitu berarti, tidak membuat dunia ini
kiamat. Tuhan akan membuat hati kita tenang teduh. Orang yang berserah kepada
Tuhan akan dikuatkan dan dilepaskan dari kesulitan, karena Tuhan membimbing
kita selalu dijalanNya.
Pujilah Tuhan pada segala waktu. Di setiap waktu yang diberikan Tuhan hendaklah kita
memujiNya. Puji-pujian kepada Tuhan harus selalu ada didalam mulut kita. Karena
itu jangan gunakan mulut kita untuk hal yang sia-sia. Setiap kata-kata yang
keluar dari mulut kita hendaklah berupa pujian, sehingga mendatangkan berkat
bagi banyak orang.
Kita
bersama-sama memuliakan Tuhan, memuji dan meninggikan nama Tuhan. Bersama-sama memberikan yang terbaik. Bersama-sama sehati beribadah kepada
Tuhan. Pujian kita dalam ibadah harus juga fokus kepada Tuhan,
bukan melihat yang lain. Jangan pandangi muka orang, jangan pandangi baju
orang. Tapi beribadahlah dalam hadirat Tuhan. Dalam berjumpa dengan Tuhan di
dalam ibadah, sekalipun kita banyak masalah, Tuhan mampu membuat kita
bersukacita.
Imanilah dan yakinlah pada Tuhan, maka akan terasa bahwa hidup ini sungguh indah. AMIN
Imanilah dan yakinlah pada Tuhan, maka akan terasa bahwa hidup ini sungguh indah. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar