ALLAH KEKUATAN KITA
Kitab Yesaya dibagi dalam dua tema besar, pada bagian
pertama berbicara tentang hukuman Allah karena dosa (Pasal 1-39), dan pada bagian
kedua tentang keselamatan yang dijanjikan (pasal 40-66).
Nas Yesaya 40:27-31 ini merupakan
bagian kedua, dimana umat Tuhan sedang berada di pembuangan Babel. Di pembuangan
ini, mereka
menganggap ditinggalkan oleh Tuhan. Mereka merasa lesu. Seolah-olah Tuhan tidak sanggup
menolong mereka. Keadaan ini membuat bangsa ini merasa putus asa dan tidak
punya pengharapan lagi.
Di
tengah-tengah perasaan seperti itulah, Yesaya mengingatkan agar umat tidak
putus asa sekalipun penderitaan melilit kehidupan mereka. Tuhan akan datang
dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya yang berkuasa.
Yesaya
menguatkan Israel, bahwa mereka adalah umat yang
dikasihi Allah. Yesaya mau menumbuhkan semangat bangsa Israel supaya tidak berputus asa.
Karena
bangsa ini dikasihi maka Tuhan akan memberikan kekuatan yang luar biasa kepada
umat-Nya. Allah sumber kekuatan yang telah menciptakan langit dan bumi. Tuhan
akan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada umat yang
tidak berdaya.
Orang
yang mendapat kekuatan dari Tuhan akan seperti burung rajawali. Burung rajawali
memang burung yang dapat melintasi benua, tidak dapat dikalahkan oleh badai.
Berjalan…. Terbang tidak mengenal lelah demikianlah orang yang menanti-nantikan
Tuhan.
Umat yang berada pada saat itu di pembuangan (Babel)
akan dibebaskan Tuhan. Allah akan memberikan keselamatan bagi umatNya.
Keselamatan itu diberikan karena anugerah melalui kuasa Allah sang penebus.
Sekalipun
pembuangan yang menyakitkan bagi umat Tuhan, namun bagi Tuhan pembuangan
bukanlah hukuman yang kekal melainkan suatu pembinaan (pendidikan). Dengan
pengalaman sebagai umat yang terbuang, maka mereka akan mengerti akan maksud Tuhan
bagi kehidupan mereka sebagai umat pilihan. Itu sebabnya, sekalipun mereka
telah mengalami pembuangan tetapi Tuhan tidak pernah melupakan mereka. Tuhan
selalu mengingat umatNya’
Dalam menjalani kehidupan ini, kita seringkali
menghadapi tantangan dan pergumulan hidup. Tantangan hidup itu bukan karena
Tuhan melupakan kita. Tuhan akan selalu menyertai kita. Hanya saja kita perlu
melihat makna dari sebuah pergumulan (salib) yang kita pikul. Tuhan
sesungguhnya sedang menjadikan kita baru dan berharga dimataNya. Tuhan penuh
Kasih, sebab Dia tidak akan pernah melupakan kita, bahkan Ia telah mengampuni segala dosa pelanggaran
serta menebus hidup kita.
Tuhan Yesus telah menebus kita dengan kasih setiaNya.
Kita telah dianugerahi keselamatan. Oleh karena itu, dengarlah seruanNya dan
hiduplah dengan segala perintahNya. Di dalam Tuhan selalu ada
pengharapan baru. Bahkan ketika kita telah berdosa dan dihukum oleh Tuhan, janganlah
berputus asa karena Ia adalah Allah yang telah membentuk kita menjadi umat-Nya,
dan Ia adalah Penebus kita dan yang akan tetap setia untuk menolong kita.
Karena itu, percayakanlah hidupmu senantiasa kepada penyertaan Tuhan.
Dalam kehidupan
dunia sekarang ini, manusia seperti dipacu untuk mengejar segala sesuatu.
Semestinya manusia sadar, bahwa ia tidak akan pernah memperoleh segala yang ada
di dunia ini. Jika manusia menguras energy dan waktu serta perasaan
untuk menguasai semuanya, maka manusia itu mendatangkan
penderitaan bagi dirinya sendiri. Dan itu adalah dosa. Dosa itu
membuat kita menderita.
Ketika manghadapi
cobaan dan penderitaan, janganlah mata kita 100% tertuju kepada masalah itu,
tetapi pandanglah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dan berkuasa atas masalah
yang kita hadapi. Paulus berkata (2 Korintus 12 : 9) : "Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.
Orang yang berharap kepada Tuhan akan dijanjikan :
a.
Kekuatan Allah menyegarkan kita
ditengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan
b.
Kita dimampukan menghadapi persoalan hidup
ini, bagai rajawali yang mampu menaklukkan badai, tidak mengenal lelah dan putus
asa (Filipi 4:13)
Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu (I Pet 5:7) andalkan lah
Tuhan dalam menghadapi segala permasalah hidup, karena terlalu kecil bagi kita
untuk memikirkan semua persoalan hidup ini, terlalu kecil mata kita untuk
melihat solusi problem yang kita hadapi. Tapi
dengan memandang Tuhan, kita diberi semangat baru menghadapi semua pergumulan
hidup ini.
Saat-saat sekarang ini, banyak sekali orang merasa lelah, hilang harapan atas
kehidupan ini, terutama disebabkan covid19. Banyak sekali orang merasa putus asa dan
kecewa secara berlebihan dan berlarut-larut. Keadaan ini
justru melemahkan diri sendiri. Ada baiknya kita move on. Kita menerima situasi
ini dengan tetap penuh kehati-hatian, yaitu mengikuti protokol kesehatan.