Ada sebuah pertanyaan sederhana yang
jawabannya tidak sesederhana pertanyaannya. Pertanyaan itu ialah,
“Siapakah aku?” Sepintas, pertanyaan di atas sangat lucu, bagaimana mungkin
kita tidak tahu siapa diri kita sendiri. Tetapi, begitulah memang kenyataannya.
Simak saja, kita dengan spontan menjawab jika ditanya, siapa nama anda?, apa pekerjaan
anda?, dimana anda tinggal?… Tapi jika pertanyaannya, “siapakah aku?”, kita
mengernyitkan dahi, ambil waktu berpikir, bahkan tidak sedikit yang tidak dapat
menjawabnya.
Potensi
Diri
Pengertian potensi diri adalah kemampuan
yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam
pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya (Siahaan,Parlindungan,2005:4).
Secara umum potensi diri yang ada pada
setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat
diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga
untuk mendengar dan lain-lain.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual
Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada
otak manusia (terutama otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk
merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional
Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada
otak manusia (terutama otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk
mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual
Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu
pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan
di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan
dengan keimanan dan akhlak mulia.
5. Potensi Daya Juang (Adversity
Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia yang
bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu
mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.
Mengenal
Dan Mengukur Potensi Diri
Setiap manusia memiliki bermacam-macam
potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya
mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi
dikarenakan mereka belum atau bahkan tidak mengenal potensi dirinya dan
hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut. Mampu mengembangkan
potensi diri merupakan dambaan setiap individu. Mampukan seseorang
mengembangkan potensi dirinya secara efektif? Itu bergantung pada motivasi
diri, karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis
dan bertahap. Tahapan pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui
pengenalan dan pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal
hambatan-hambatan serta aktualisasi diri.
Potensi pada diri manusia merupakan salah
satu pembeda antara individu yang satu dengan lainnya. Adapun potensi tersebut
dapat diklasifikasikan sebagai: 1) kemampuan dasar, seperti tingkat
intelegensia, logika, kemampuan abstraksi dan daya tangkap; 2) sikap kerja,
seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres; 3)
kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang
semuanya telah ditata dalam cara khas dibawah aneka pengaruh dari luar.
Beberapa contoh potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan,
kesetiaan, kerapian, ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan,
keramahtamahan dan sebagainya.
Pengembangan diri harus diawali dengan
pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui pengukuran potensi diri.
Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan yang ada
pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih
perlu dikembangkan.
Pengukuran potensi diri dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu,
baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed back dari
orang lain serta tes psikologis (kepribadian):
1) Penilaian diri
Yang dimaksud dengan penilaian diri ini
adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan instropeksi. Sebagian
orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat
subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda
adalah anda sendiri.
2) Pengukuran diri melalui feed back orang
lain
Feed back (umpan balik) merupakan
komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang akan memberikan informasi
kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya,
bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang
ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki
tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang
diinginkannya.
Feed back terbaik adalah dari orangtua
kita. Sebab mereka akan jujur mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan kita.
3) Tes kepribadian
Tes kepribadian merupakan salah satu
instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk
pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat
kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran
ambisi.
Mengukur
Potensi Dengan Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang
dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan
sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts
(kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunity (peluang)
dan Threat (ancaman).
Metoda analisis SWOT bisa dianggap sebagai
metoda analisa yg paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan
dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada,
sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan
benar, analisis SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan
atau tidak terlihat selama ini.
Kekuatan:
|
Kelemahan:
|
Peluang:
|
Ancaman:
|
Setelah anda mendata kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam diri anda, sekarang anda mengerti potensi positif dan
negatif yang anda miliki. Asahlah ‘kekuatan’ untuk menekan ‘kelemahan’ dan
tingkatkan ‘peluang’ untuk menyingkirkan ‘ancaman’ yang ada dalam diri anda. Pergunakan
sebaik-baiknya potensi positif untuk menyingkirkan potensi negatif. Kelolalah
potensi positif itu dengan sebaik-baiknya.
Refleksi/Renungan
Tidak mengenali potensi diri sendiri,
merasa kecil dan tidak mampu, itu masalah terbesar bagi banyak orang. Padahal
Tuhan menciptakan kita begitu lengkap. Bukan saja organ tubuh, bukan saja nafas
kehidupan, tapi Tuhan telah mempersiapkan rancanganNya yang terbaik bagi kita,
bahkan telah melengkapi kita dengan talenta-talenta tersendiri, dengan keunikan
dan kemampuan yang berbeda-beda bagi setiap orang dengan tujuan agar kita bisa
saling melengkapi.
Ironisnya yang sering terjadi, orang hanya
duduk diam dan merasa iri dengan kemampuan orang lain. Padahal jika saja mau
melihat potensi diri, pasti ada sesuatu yang bisa diolah dan menghasilkan
kesuksesan, karena Tuhan telah membekali setiap kita dengan talenta
masing-masing. Mungkin tidak pintar jualan tapi pintar bertukang, mungkin tidak
bisa memasak tapi mengerti banyak urusan komputer, tidak pintar berbicara, tapi
hebat menyusun strategi, tidak suka politik tapi cekatan bekerja, dan
sebagainya.
Tidak ada orang yang mampu melakukan segala
sesuatu. Karena itulah Tuhan
memberikan talenta yang berbeda-beda agar kita semua bisa saling melengkapi dan
bisa memuliakan Tuhan di bidang kita masing-masing. Yang penting
adalah mengetahui kemampuan kita sendiri secara benar, mau mengasahnya
agar lebih tajam, dan terus meletakkannya dalam doa agar langkah demi langkah
tetap berada dalam rencana Tuhan.
"Mengerti
jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh
kebodohannya." (Amsal 14:8). Demikian firman Tuhan berkata. Orang
cerdik yang penuh hikmat akan mampu mengetahui kemampuannya sendiri, tapi
sebaliknya orang yang bebal akan terus dikuasai oleh keraguan, kekhawatiran dan
ketidakberanian mereka untuk melangkah dan akibatnya tidak kunjung maju dan
menemui keberhasilan.
Jika kita terus dikuasai keraguan dan
kekhawatiran, maka kita pun akan menjadi pribadi-pribadi yang malas, tanpa
semangat. Oleh karena itu temukanlah potensi diri sendiri. Seringkali Tuhan
tidak langsung memberikan ikan, tapi Dia menyediakan kail. Apakah kita mau
menggunakannya atau tidak, itu akan menentukan sejauh mana kesuksesan akan kita
raih. Tuhan Yesus sudah menunjukkan hal ini ketika Dia memberi makan ribuan
orang dengan menggandakan lima roti dan dua ikan. Tuhan Yesus berkata: "Berapa banyak roti yang ada padamu?
Cobalah periksa!" (Markus 6:38). Tuhan Yesus sanggup langsung
menurunkan makanan dari langit, tapi itu tidak Dia lakukan. Yesus lebih memilih
untuk melihat apa yang ada pada kita, dan dengan berkatNya semua itu bisa menjadi
berlimpah-limpah. Semua itu sangat berguna untuk mengajarkan kita agar tidak
menjadi orang-orang manja dan mau berubah menjadi pribadi yang giat berusaha.
Periksalah! Periksa ada berapa roti yang kita miliki, dan Tuhan siap
melipatgandakan itu menjadi berkat yang berlimpah.
Hari ini mari kita kenali potensi diri kita
yang sebenarnya. Mari kita periksa talenta apa yang Tuhan berikan kepada kita,
dan mari kita kembangkan, asah dan olah. Saatnya untuk mempergunakan talenta
yang kita miliki untuk sukses, dan memakainya untuk kemuliaan Tuhan.
Sesungguhnya semua orang dirancang Tuhan untuk sukses, dan Dia telah
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk bisa mencapai itu. Jangan
biarkan berkat Tuhan berlalu sia-sia, mulailah hari ini untuk menjadi orang
cerdik yang penuh hikmat yang mengetahui kemampuan atau potensi diri sendiri.
“Mungkin kita terlahir dengan beberapa kekurangan, tapi Tuhan memberikan kita berjuta-juta kelebihan.”
dari
berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar