BERNAUNG DIBAWAH
PERLINDUNGAN TUHAN
Dalam hidup ini kita masing-masing berjuang
untuk menggapai yang kita inginkan ; ada yang telah memperolehnya, ada yang
masih berjuang, tetapi ada yang sudah putus asa. Bagi yang telah berhasil memperolehnya bisa berkata : kudengar,
berkatMu turun.Bagi yang sedang berjuang, teruslah bertekun dan berdoa. Bagi
yang merasa gagal jangan menjauh dari Tuhan. Terlepas dari apakah kita
merasa sudah memperoleh, sedang berjuang, atau merasa gagal ; perlu kita
rasakan penyertaan Tuhan ? Bukankah kita seringkali mengabaikan peran Tuhan di
dalam hidup ini ? Atau, bukankah kita memaksa Tuhan memberikan ‘stempel’ atas
kehendak kita ? Kita hanya bergaul dengan Tuhan saat beribadah atau berdoa.
Lalu saat beraktifitas, kita sepertinya tidak merasakan peran Tuhan. Padahal,
dalam semua hidup ini justru Tuhan yang menentukan. Firman Tuhan berkata ;
(Amsal 16:9) ‘Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang
menentukan arah langkahnya’ (Yeremia 10:23) ‘Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia
tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak
berkuasa untuk menetapkan langkahnya’. Sesungguhnya, Tuhan memiliki peran dalam
segala kehidupan kita. Tuhan mengetahui bahkan sangat menentukan kehidupan
manusia. Karena itu, segala perjuangan dalam hidup ini, kita harus tetap berlindung
pada Tuhan.
Babel dibawah kepemimpinan Nebukadnezar
memang sebuah Negara yang cukup kuat dari segi militer dan politik. Mereka
berhasil menundukkan Israel dan menawan rakyat untuk dijadikan budak. Umat
Tuhan telah mengalami pembuangan. Umat Tuhan menjadi tak berdaya, menjadi budak
bangsa Babel, bagaikan pohon yang layu kering. Mereka tersadar, bahwa semua ini
terjadi karena pemberontakan kepada Tuhan. Lalu mereka berpikir, Tuhan tidak
mungkin lagi membebaskan mereka.
Namun, Tuhan tidak membiarkan umatNya
begitu saja. Tuhan Maha kasih dan Pengampun. Pada waktunya Tuhan akan
melepaskan umatNya. Tuhan memiliki kuasa untuk meruntuhkan raja Nebukadnezar,
sehingga Israel terbebaskan. Itu sebabnya dikatakan (ay.24) : “merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan
pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat
pohon yang layu kering bertaruk kembali.”
Israel dengan kedegilannya, yang selalu melihat
lahiriah, kuasa-kuasa dunia akan diubahkan. Tuhan menghendaki agar umatNya dapat
lebih mengenal Tuhan. Tuhan akan mencabut kedegilan mereka dan memberikan hati
yang baru bagi umat pilihanNya. Umat Tuhan akan kembali menyembah Allah, yang
penuh kasih dan kuasa itu. Karena itu, manusia patut berlindung kepada Dia.
Tuhan
sungguh-sungguh berkuasa atas kehidupan manusia. Tuhan dapat memberikan
keberhasilan tapi Tuhan juga berkuasa menahan keinginan manusia. Karena itu, yang
utama bagi Tuhan bukan keberhasilan atau kegagalan seseorang mencapai
kehendaknya melainkan bagaimana manusia mengenal Tuhan. Keberhasilan tanpa mengenal Tuhan akan menumbuhkan kesombongan, dan kegagalan
tanpa mengenal Tuhan akan membawa kekecewaan bagi manusia.
Kekuasaan
Tuhan atas kehidupan, bukan berarti
manusia berpangku tangan (bergantung nasib). Manusia senantiasa harus
bekerja, kreatif, dan menyerahkan hasil seluruh aktifitas kita kepada Tuhan.
Tepat seperti dikatakan Paulus (I Korintus
3:6) ‘Aku menanam, Apolos
menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan’. Perkataan Paulus ini
mengingatkan saya akan kehidupan para petani. Mereka bertanam dan merawat
tanamannya. Lalu mereka berdoa. Selain itu tidak ada yang dapat mereka perbuat
selain menantikan hasil dari kerja dan doa itu. Lalu, ketika mereka panen –
apapun hasilnya mereka syukuri. Itu sebabnya, di beberapa daerah ada istilah
Pesta Panen. Bukan karena hasilnya banyak sehingga mereka berpesta. Bagi
mereka, itu semua memang telah Tuhan tentukan. Kita pun di dalam kehidupan ini
perlu lebih belajar menerima apa yang Tuhan perbuat bagi kehidupan kita. Tuhan
sungguh tempat perlindungan kita, yang dapat memberikan ketenangan dan
ketenteraman jiwa.
-
kita
bisa saja letih-lesu menjalani hidup itu, tapi Tuhan akan melindungi dalam
istirahat
-
kita
bisa saja jatuh sakit, tapi Tuhan menjaga di pembaringan
-
kita
bisa saja tersakiti dalam hidup ini, tapi Tuhan memberikan penghiburan
-
Kita
bisa saja terjepit pada pergulatan yang hebat, tapi Tuhan akan melepaskan
Berlindung dibawah naungan Tuhan berarti menggaransikan
hidupnya pada Tuhan. Tuhan mau menolong asalkan manusia berserah padaNya. Karena
itu, jangan mengurung diri dengan kehendak sendiri tapi menyerahkan hidup pada
tuntunan Tuhan. Hidup yang berlindung pada pengawalan Tuhan akan membawa kita
menikmati kehidupan yang indah dan bahagia. Kita harus taat dan menyembah Dia
senantiasa, sebab Dia yang empunya Kerajaan, dan Kuasa, dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya. AMIN
Amang, saya melihat bahwa kabar baik ini mengingatkan bahwa pekerjaan TUHAN untuk keselamatan Israel adalah lebih sempurna drpda apa yang dipikirkan manusia yang mencari keselamatan dari ciptaan lain.
BalasHapusArtinya, Untuk kesejahteraan Israel, Zedekia sebagai raja Israel dan hamba TUHAN seharusnya mencari bantuan kepada TUHAN; bukan kepada Mesir. Karena TUHAN yang menghidupkan, menumbuhkan pohon itu, sehingga pohon itu bertumbuh, berbuah, lebat dimana burung2 berlindung.
Israel hanya bisa berdaun lebat, bertumbuh dan berbuah lebat, dan berguna bagi ciptaan lain hanya di dalam TUHAN.
Demikianlah kiranya Gereja akan memiliki cabang, ranting dan daun bahkan buah yang lebat, sehingga berguna bagi yang lain hanya di dalam TUHAN saja. Dan hanya TUHAN saja yang bisa melakukannya. Demikian masukan dari saya, terima kasih. Selamat Melayani.
Terima kasih 'saudara anonim'. Kekuatan pencaharian keselamatan kepada dunia (berhala, Mesir dll) justru itulah dosa Israel. Trims
Hapus