TREMENDUM
FASCINAN
Firman Tuhan ini mengisahkan tentang
panggilan Yesaya. Dalam panggilan ini, Yesaya melihat Tuhan sedang duduk, dan
jubahnya memenuhi Bait Suci. Betapa mulianya Tuhan dalam pandangan Yesaya.
Yesaya juga melihat para Serafim (malaikat) sedang melayang-layang, sambil
mengumandangkan lagu dengan bersahutsahutan, layaknya paduan suara : "Kudus,
kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Penglihatan Yesaya ini menggambarkan, bahwa : Tuhan menghendaki
seluruh bumi ini baik adanya, sehingga manusia boleh menikmati sukacita dan
hidup bahagia.
Namun dalam kenyataannya, bangsa dimana
Yesaya berada begitu bobrok. Bangsa itu hidup begitu najis ; jahat, angkuh,
penuh dosa baik tindakan dan perkataan. Yesaya menyadari bahwa dosa itu juga
ada dalam dirinya. Itu sebabnya, Yesaya berkata (ay.5) : "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir.”
Pengampunan dan Pengutusan Yesaya
Pengakuan Yesaya atas dosanya membuat Tuhan
mengampuni dosanya. Tuhan sungguh-sungguh maha pengampun. Ada pergumulan dalam
diri Yesaya : “Mengapa Tuhan memberikan pengampunan dosa baginya ?” Tuhan mempunyai maksud atas orang yang
memperoleh pengampunan dosa. Maksud Tuhan itu terkandung dalam ungkapan (8) : "Siapakah
yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Pertanyaan
ini menjadikan Yesaya sadar atas pengampunan dosanya, bahwa Tuhan memanggil
Yesaya untuk diutus kepada banyak orang. Dengan penuh keyakinan Yesaya
menjawab : "Ini aku, utuslah
aku!"
Dalam pelayanannya, Yesaya tampil dengan
keunikannya. (a) Berani. Yesaya
termasuk nabi yang berani mengkritik tindakan-tindakan raja yang berkuasa, jika
bertentangan dengan Tuhan. (b) Patriot
sejati. Yesaya menentang segala
yang merusak bangsa. Yesaya menubuatkan, bahwa bangsa itu akan mengalami
penderitaan karena menyembah berhala. (c) Lemah-lembut
dan penuh kasih. Yesaya juga memberitahukan, bahwa keselamatan bukan hanya milik
umat Israel, tetapi setiap bangsa akan memperoleh keselamatan jika setia kepada
Tuhan. (d) Kesetiaan yang tinggi.
Dalam menjalankan tugasnya, Yesaya bukan tidak mendapat rintangan, tetapi semua
itu tidak mengahalangi Yesaya untuk menjalankan tugasnya
Yesaya telah
tampil sebagai nabi yang sangat mempesonakan. Mempesona karena pada saat itu,
tidak ada yang berani untuk menyatakan kebenaran.
Kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan
Tuhan. Tuhan telah memberikan pengampunan dosa bagi kita. Sesungguhnya kita
perlu menyadari maksud Tuhan atas diri kita. Kita perlu menyatakan kebenaran
firman Tuhan melalui tindakan kita. Ditengah-tengah hidup manusia yang penuh
kejahatan ini, kita bisa tampil beda.
Dalam kehidupan
ini, baik dalam RT, Pekerjaan, masyarakan, dan gereja ; kita perlu memiliki
sifat-sifat yang memesonakan Tuhan dalam panggilan kita sebagai garam dan terang.
-
Saat
orang lain menganut istilah ‘lidah tak bertulang’, tapi kita bisa tampil dengan
tutur kata yang manis dan sopan.
-
Seorang
militer selalu dipandang begitu menakutkan. Betapa bahagianya orang ketika
melihat seorang militer yang lembut.
-
Di
saat orang tidak setia mengikut Tuhan dengan alasan sibuk, kita bisa tampil
dengan menunjukkan kesetiaan kita pada Tuhan.
Dengan hidup dalam Tuhan, maka banyak orang
yang bersukacita dan berbahagia. Dengan demikian, kita menjadi berkat bagi
banyak orang. Hendaknya, kita dapat
menjadi pelaku firman Tuhan dalam seluruh hidup kita. AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar