PEMERINTAHAN ALLAH
KEKAL SELAMANYA DAN PENUH KASIH SAYANG
Pada tahun politik ini, Negara kita
mempersiapkan pemerintahan lima tahun ke depan. Rakyat Indonesia turut terlibat
di dalamnya melalui pemilihan Legislatif yang telah dilaksanakan pada bulan
April lalu. Kita telah memilih dan menetapkan pilihan kita, sehingga nanti
terbentuk DPR/DPRD dan DPD. Keterlibatan rakyat Indonesia(termasuk kita) masih
diperlukan lagi kontribusinya untuk menentukan Presiden dan wakil Presiden.
Kita selayaknya menggunakan hak konstitusi kita. Kita berhak menentukan pilihan
kita. Kita tentunya berharap, Presiden dan wakil Presiden terpilih dapat
menjalankan roda pemerintahan yang baik. Karena itu, mari kita bersama dengan
seluruh rakyat ikut ambil bagian dengan memberi hak suara dalam pilpres pada
hari Rabu, 9 Juli 2014.
Suara kita turut menentukan model pemerintahan ke
depan. Oleh sebab itu, pada hari tersebut, saudara harus melakukan : (1) pastikan saudara
akan pergi ke TPS untuk memberikan hak konstitusi, dan (2) tetapkan dan coblos
gambarnya sebagai Presiden Pilihan. Biarlah melalui pemilihan tahun ini akan
terbentuk pemerintahan yang membawa negeri ini ke arah kehidupan yang lebih
baik.
Mazmur 145 dari Daud ini menghantar kita
melihat kehidupan dalam pemerintahan Allah. Daud yang menyerahkan hidupnya
dalam kendali Tuhan memperoleh pengalaman yang kemudian menjadi pedoman
hidupnya. Pengalaman rohani yang indah ini dituangkan Daud dengan
ungkapan-ungkapan yang mengena pada kehidupan umat Tuhan.
Umat Tuhan pernah hidup dalam pemerintahan
Allah (theokrasi). Di dalam pemerintahan yang demikian, Allah memimpin umatNya
dengan penuh kasih setia. Umat Tuhan memiliki pemahaman sebagai sebab akibat,
yang melakukan kesalahan akan mendapat ganjaran. Tetapi, ketika umat Tuhan
berbuat dosa, Tuhan mengampuni Israel dari segala dosanya. Ini menunjukkan
Tuhan melebihi segala pikiran mereka. ‘kasih
sayang’ : Tuhan tidak menghukum mereka sebagaimana seharusnya. Dengan kasih
sayang itu, umat Tuhan dapat hidup dalam sukacita dan damai sejahtera. Hidup
dinikmati sebagai anugerah Tuhan.
Kasih setia Tuhan bukan saja diberikan
kepada bangsa Israel tetapi juga kepada semua orang. Allah bertindak baik
kepada semua orang tanpa membedakan status manusia. Tiap orang menikmati kasih
Tuhan di dalam hidupnya. Kebaikan Tuhan itu dilakukan pada semua orang tanpa
ada diskriminasi. Allah setia pada keadilan untuk menyelamatkan umat manusia.
Kasih setia dan keadilan Tuhan cukup
menumbuhkan rasa syukur. Rasa syukur diungkapkan dengan memuji Tuhan. Memuji
Tuhan dilakukan dalam berbagai ibadah untuk mengagungkan Tuhan.
Allah baik kepada semua orang. Tuhan
memiliki kebaikan yang universal tetapi juga memiliki kebaikan secara khusus
kepada umatNya. Dalam kekhususan ini, Tuhan mengembankan tugas panggilan kepada
umat pilihanNya, untuk mempersaksikan rahmat Tuhan itu. Mereka melanjutkan
kasih setia Tuhan itu dengan mewartakan kemuliaan dan keperkasaan Tuhan.
Kondisi yang penuh rahmat (kasih sayang dan
keadilan) dipahami sebagai kerajaan Allah, dimana Tuhan memerintah dan
melaksanakan kehendakNya. Kerajaan Allah yang demikian diinginkan oleh setiap
orang sepanjang abad, sebab di situ umat menikmati kasih dan keadilan Tuhan. Kerajaan
Allah yang penuh kasih setia dan keadilan itu bukan ‘nanti dan di sana’, tetapi
‘kini dan di sini’, berlangsung di tengah dunia ini. Tuhan kembali menampakkan
keadilanNya dalam pemerintahan Kerajaan Allah itu. Daud memiliki pemahaman
lebih luas, bahwa pemerintahan dalam Kerajaan Allah tidak harus didominasi oleh
satu keturunan tetapi dapat diisi oleh semua suku bangsa. Yang utama,
pemerintahan itu haruslah memiliki visi menciptakan dunia yang penuh kasih dan
keadilan, dan perdamaian. Oleh sebab itu, orang yang demikian haruslah orang
yang telah merasakan perbuatan kasih Tuhan dan terpanggil untuk melakukan
kehendak Allah, yang berkeadilan.
Bentuk konkrit dari pemerintahan Allah
adalah (14) : ‘TUHAN itu penopang bagi
semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk’. Hal
ini mau mengingatkan bahwa Allah senantiasa setia dalam janji dan perbuatanNya.
Dan keadilan Tuhan nyata dan tampak dalam kasih setiaNya terhadap orang-orang
yang menderita atau orang-orang yang mengalami ketidakadilan. Allah
begitu dekat/peduli dengan memenuhi kebutuhan setiap orang yang berteriak
minta tolong kepadaNya. Allah kita adalah Allah yang penuh kasih sayang.
Allah menghendaki KerajaanNya diwarnai oleh
kasih sayang dan keadilan. Keadilan bukan soal pemerataan tetapi pemberian
kesempatan hidup bagi setiap orang mengekpresikan dirinya, sehingga tidak ada
ketertindasan. Bukan soal minoritas tetapi soal kebebasan hidup.
Sebagai orang percaya, kita patut
mengaminkan kasih setia Tuhan. Perjalanan hidup yang kita lalui layak membuka
hati kita merasakan kasih setia Tuhan, yang selalu mengulurkan tanganNya
untuk memberi makanan dan kebutuhan hidup kita. Terkadang kita memang
mengabaikan kasih Tuhan ketika kita begitu rakus dengan dunia ini. Bukankah
Tuhan memberikan segala kebutuhan hidup kita. Ketika kita pernah jatuh,
bukankah Tuhan juga menolong kita ? Kasih Tuhan yang telah kita kecap
seharusnya juga mendorong kita mewartakan kasih Tuhan bagi banyak orang.
Hendaklah kita juga membagi kasih bagi orang-orang yang membutuhkannya. Inilah
bentuk keadilan yang harus kita berlakukan dalam hidup ini.
Sebagai umat yang telah menikmati kasih dan
kebaikan Tuhan maka kita boleh makin memuji dan memuliakan Tuhan. Biarlah
setiap anggota keluarga turut merasakan keadilan dan kasih sayang yang Tuhan
nyatakan. Memuji Tuhan melalui ibadah di tengah keluarga, lingkungan, dan
persekutuan adalah bentuk konkrit kita mensyukuri segala anugerah Tuhan. Karena
itu, mari kita membangun hubungan yang lebih indah. Kita menyisihkan waktu
untuk duduk bersama-sama sambil memuji Tuhan. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar