HIDUP DI DALAM
KRISTUS SEBAGAI CIPTAAN BARU
Hidup sukacita merupakan dambaan setiap
orang, dimana suasana hati kita begitu bebas, tanpa beban sehingga timbul kegembiraan
yang meluap. Sukacita adalah soal hati. Orang yang hatinya terpelihara dengan
baik, maka ia dapat menikmati kehidupan yang menyenangkan. Karena itu, siapa
saja dapat mengalami hidup sukacita. Namun sering ada kondisi lain yang membuat
manusia terganjal untuk bersukacita ; orang yang terbelenggu dengan nilai-nilai
dunia ini, orang yang ditekan secara terus-menerus, orang terhimpit oleh
dosa-dosa.
Dalam mencapai rasa sukacita itulah Paulus
menyapa jemaat Korintus dengan firman Tuhan ini. Jemaat Korintus adalah bagian
dari masyarakat modern pada zamannya. Mereka hidup dalam suasana penuh
tantangan, godaan, persaingan. Sebagai sebuah kota maka persaingan ekonomi
begitu tinggi, yang mengakibatkan banyak orang mengabaikan nilai-nilai moral,
etika, dan aturan. Dalam situasi yang demikian, sukacita menjadi hilang.
Paulus mengingatkan Jemaat Korintus agar
menyadari posisi mereka di tengah-tengah kemajuan Korintus. Ketika mereka
memasuki persekutuan orang percaya maka mereka telah menjadi ‘ciptaan baru’. Allah
telah menciptakan segala sesuatunya dahulu kala tetapi karya Allah itu dirusak
oleh dosa-dosa. Akibat dosa-dosa itu, manusia jauh dari Tuhan. Hidup yang
demikian membuat manusia tidak berkenan bagi Tuhan. Tetapi Allah maha kasih,
Allah mau berdamai dengan manusia, Ia berkenan kembali menerima manusia,. (19)
‘Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka’. Darah
Kristus menjadi tebusan dosa. Dengan adanya pendamaian oleh darah Kristus maka
dosa manusia tidak lagi diperhitungkan. Allah Maha Adil. Itu sebabnya dikatakan
(21) : ‘Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah’. Dengan proses pendamaian itulah maka manusia dimungkinkan menjadi
penerima kebenaran Allah. Dosa manusia diganti dengan kebenaran Kristus. Itulah
yang disebut Pertukaran Yang Membahagiakan. Manusia lama menjadi manusia baru.
Manusia berdosa menjadi manusia yang dibenarkan. Ciptaan baru menyangkut
totalitas hidup manusia ; yang suka melakukan dosa sekarang tidak lagi, yang
dulu seteru Allah sekarang rekan sekerja Allah, yang dulu tidak mengenal kasih
Allah sekarang menjadi pengasih. (Roma 5 :1) ‘Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah…’).
Masalahnya kemudian, apakah manusia itu mau
berdamai dengan Allah. Selama manusia tidak berkenan atas perdamaian yang Allah
tawarkan, maka ia tidak beroleh sukacita. Karena itu, Paulus meminta kepada
jemaat Korintus dan tentunya bagi kita semua (20) : ‘berilah dirimu didamaikan dengan Allah’. Damailah bersama Allah
dengan tidak lagi melakukan dosa-dosa. Dengan berdamainya manusia dengan Allah,
maka manusia itu akan menikmati sukacita di dalam hidupnya.
Allah berkenan menerima dan mengampuni kita.
Allah tidak akan bertanya seberapa besar dosa yang telah kita lakukan, tetapi
Allah tersenyum dengan penuh sukacita menyambut setiap orang yang datang
kepadaNya. Betapa besar kasih Allah bagi umatNya. Allah di dalam kasihNya
menerima manusia sebagaimana adanya, tanpa memperhitungkan masa lalunya. Kasih
Allah Bapa dalam Yesus Kristus membuka kesempatan kepada semua manusia untuk
berdamai dengan Allah. Allah mengangkat manusia yang rusak dan berdosa itu
sebagai anakNya. Kedatangan Yesus menyembuhkan yang sakit, mengampuni orang
berdosa, membangkitkan kita menjadi manusia baru, sehingga kita memperoleh
sukacita dan damai sejahtera.
Minggu kita hari ini disebut Letare,
bersukacitalah kamu. Hidup sukacita adalah dimana kita lepas dari beban yang
melekat pada diri kita. Sesungguhnya beban yang terberat dalam hidup ini
bukanlah soal jasmani melainkan saat kita mengalami kekosongan rohani. Sukacita
akan dialami oleh orang-orang yang hidup dalam terang. Hanya orang-orang yang
hidup dalam terang mampu berletare. Sukacita yang utama anak-anak terang adalah
keyakinan, bahwa Kristus telah menyelamatkannya.
Kristus telah menganugerahi kita kehidupan
sorgawi yang penuh sukacita. Kekayaan Kristus itu harus nampak dalam kehidupan
berjemaat, yang adalah tubuh Kristus.
Dengan demikian, maka seluruh jemaat akan mengalami sukacita yang luar
biasa dalam menjalani hidup ini. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar