PERGULATAN YAKUB
DENGAN ALLAH
‘Apalah arti sebuah nama‘, demikian ungkapan
terdengar. Tetapi nama memang sering kali memiliki arti bahkan menjadi karakter
dari pemiliknya. Tokoh dalam nas ini bernama Yakub, yang artinya PENIPU.
Seorang penipu harus cerdik, pintar, lihai, gigih, dan menggunakan segala
situasi untuk kepentingannya. Yakub adalah seorang manusia biasa yang haus akan
‘berkat’. Namun, ia menggunakan segala kesempatan untuk memperoleh berkat.
Yakub dan Esau
adalah anak kembar dari Ishak. Secara kelahiran, Yakub lebih muda dari Esau,
karena Esau lebih dulu keluar dari rahim ibu mereka, yang diikuti Yakub dengan
memegang tumit Esau. Dengan demikian, Esau adalah anak sulung. Tradisi Israel
kuno, anak sulung memiliki kelebihan, termasuk penerima tongkat estapet dalam
keluarga. Karena itu, Yakub memiliki ambisi merebut kesulungan Esau. Jalan
terbuka, Esau butuh sepiring kacang merah buatan Yakub. Esau bersedia
menyerahkan kesulungannya kepada Yakub demi sepiring bubur. Tipuan Yakub
selanjutnya makin terbuka. Ia pun mengenakan baju kesulungan dan menghadap
ayahnya yang telah buta itu untuk diberkati. Didukung oleh ibunya Ribka, maka
Ishak memberkati Yakub.
Bubur kacang merah
buatan Yakub sudah habis dan Ishak telah memberkati Yakub, maka tersentaklah Esau.
Dia menaruh dendam kepada Yakub. Ribka tidak ingin kedua anaknya saling tikam,
maka ia mendorong Yakub untuk melarikan diri ke rumah hula-hulanya si Laban
(paman Yakub). Yakub bekerja pada pak Laban agar dapat memperisteri putri
pamannya itu. Kali ini Yakub tertipu. Pamannya selalu mengulur-ulur waktu (Kej.
31:7). Barulah setelah 14 tahun bekerja, Laban memperkenankan Yakub
mempersunting putrinya. Tak mau kalah dengan tipuan mertuanya, maka Yakub
kembali bertahan bekerja pada pamannya 6 tahun lagi. Ia kemudian berhak
mempersunting seorang lagi putri Laban. Yakub secara sah dan meyakinkan
memiliki dua orang isteri kakak-beradik. Yakub kemudian memperoleh 12 orang
anak-anak dari kedua isterinya, yang menjadi cikal bakal umat Tuhan. Yakub
memiliki keberuntungan di perantauan; ia dikarunia 12 orang anak dan memiliki
banyak ternak, budak laki-laki, dan perempuan. Yakub sungguh meraih kesuksesan
di perantauan.
Perintah Tuhan dan
kerinduan Yakub harus kembali ke kampung halaman. Di dalam perjalanan menuju
kampung halamannya, Yakub bergumul ; Ia teringat dengan hak kesulungan yang dirampasnya,
ia teringat peristiwa 20 tahun lalu yang mencuri berkat yang seharusnya milik
Esau. Yakub khawatir, takut, gelisah kalau-kalau Esau akan balas dendam
kepadanya. Dalam kekhawatiran itulah, Yakub mencari siasat. Ia menyuruh
berjalan terlebih dahulu isteri, anak-anak, budaknya, serta ternaknya. Yakub
juga memerintahkan kepada budaknya, jika bertemu dengan Esau agar memberikan
persembahan kepadanya. Dengan cara demikian, Yakub berpikir bahwa Esau tidak
lagi menyimpan dendam masa silam. Tetapi semua itu tidak membuat hati Yakub
tenteram. Di sungai Yabok, Yakub menyeberangkan seluruh keluarga, budak dan
segala ternaknya. Ia belakangan sendirian. Di dalam kesendirian itulah Yakub
bergulat dengan seseorang sampai fajar menyingsing. Dalam pergulatan ini sendi
pangkal paha Yakub terpelecok. Namun Yakub tidak mau melepaskan ‘lawannya’. Yakub
berkata : "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Ini sesuatu yang
kontroversial, bagaimana seorang yang dikalahkan lalu memohon berkat dari orang yang mengalahkannya
itu ?
Inilah
kepekaan Yakub, dalam pergumulan itu, Yakub menyadari bahwa ia sedang
berhadapan dengan suruhan Tuhan (malaikat). Itu sebabnya Yakub tidak membiarkan
‘musuhnya’ itu pergi dari dirinya sebelum diberkati. Yakub pun diberkati. Yakub
berseru : "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku
tertolong!" Yakub melangkah dengan pasti dalam kedamaian untuk bertemu
dengan saudaranya Esau.
Nama Yakub bisa saja
memang sesuai dengan karakternya penipu. Tetapi secara positif, kita dapat
melihat kehausannya akan berkat dan kecerdasannya membaca setiap situasi. Gigih
bekerja. Yakub sadar, bahwa berkat bukan begitu saja tercurah dari langit.
Yakub bekerja keras selama 20 tahun. Setiap peristiwa sesungguhnya mempunyai
makna dan di dalamnya selalu terkandung berkat. Oleh sebab itu, setiap
pergumulan yang terjadi, janganlah kita berputus asa. Tetaplah berdoa kepada
Tuhan. Rasakan, bahwa Tuhan selalu hadir di dalam segala pergumulan hidup. Kita
tidak sendirian.
-
Kita mungkin sedang mengalami masalah berat
-
Di antara Kita barangkali ada yang
mengalami penderitaan atau sakit-penyakit
-
mungkin kita sedang mengalami kesulitan
pada bisnis, karir, usaha
Kita
tidak kuasa mengatasi setiap permasalahan dengan kemampuan dan pikiran kita
sendiri. Belajar dari kisah Yakub, kita dituntun untuk menjadikan Tuhan sebagai
perisai hidup kita. Kita mestinya menjadikan doa sebagai solusi yang utama dan
pertama dikala kita menghadapi pergumulan hidup ini. Dekaplah Tuhan selalu di
dalam hidupmu. Tuhan akan membebaskanmu dari segala yang menyesak hatimu. Tuhan
akan memberikan kedamaian di dalam hidupmu. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar