PERTOBATAN DAN JANJI KESELAMATAN
Hidup
manusia sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Umat Israel memang dipengaruhi oleh
bangsa-bangsa lain. Bangsa Israel telah menjalin hubungan bilateral dengan
Assyur. Hubungan ini bilateral ini tentu berkaitan dengan ekonomi, social, dan
politik. Assyur adalah bangsa yang kuat. Tetapi orang-orang Israel juga melihat
bangsa Assyur itu menyembah berhala. Orang-orang Israel kemudian berpikir bahwa
bangsa Assyur yang kuat itu karena menyembah berhala. Akibatnya, umat Tuhan
menjadi rame-rame menyembah sembahan orang – orang Assyur.
Umat
Tuhan tidak setia kepada Tuhan, mereka menyembah allah-allah lain. Mereka telah
menduakan Tuhan, bahkan meninggalkan Tuhan, dan berbalik menyembah allah lain. Ada
dosa yang begitu mengental, yaitu sinkretisme Baalistis. Perbuatan menyembah
allah lain sangatlah menjijikkan di hadapan Tuhan (lebih jelas dosa Israel ada
di fasal 7).
Hosea
adalah seorang nabi yang memberitakan firman Tuhan kepada umatNya sebelum
pembuangan. Hosea mengeritik pemerintahan Israel yang telah menjalin hubungan
dengan Assyur. Hosea melihat bahwa Assyur tidak dapat memberikan keselamatan
(ay.4), sekalipun Assyur bangsa yang kuat. Karena itu, Hosea menghendaki agar
hubungan dengan Assyur diputuskan. Hosea mengingatkan umat itu agar bertobat.
Jika mereka tidak bertobat maka akan terjadi keruntuhan Israel. Tuhan masih
memperkenankan umat untuk mengalami pertobatan.
Mereka
perlu mengaku dosa kepada Tuhan dengan segala penyesalan. Sesungguhnya mereka
boleh menyadari bahwa Tuhan telah begitu mengasihi umatNya. Tidaklah patut umat
itu menyembah allah lain, yang tidak dapat memberikan apa-apa, selain dosa yang
terus bertambah-tambah.
Penyesalan
tidak hanya dengan kata-kata tetapi disertai oleh pertobatan. Pertobatan
berarti berbalik dari perbuatan jahat (dosa). Bertobat berarti mengalami
pembaharuan terus-menerus, sehingga sungguh-sungguh telah meninggalkan segala
kejahatan.
Melalui
penyesalan dan pertobatan (perubahan yang terus-menerus), maka dilanjutkan
dengan permohonan pengampunan. Demikianlah, maka Tuhan akan memberkati umatNya
dengan hidup yang baik.
Tuhan
akan mengasihi mereka. Tuhan itu bagaikan embun yang memberikan kesejukan.
Tuhan akan memberkati mereka dengan berkat yang berlimpah-limpah.
Dosa adalah dimana manusia tidak setia
dengan Allah Bapa, dan aspek ‘aku’nya menjadi pusat kehidupan, yang melahirkan
perpisahan dengan Allah.
Dosa membuat manusia menjadi gelisah. Dosa membuat
manusia mengalami kekacauan hidup, jauh dari ketenangan. Akibatnya, orang
seperti itu akan bertindak aneh-aneh ; muncul keangkuhan, suka menciptakan
kekisruhan, sifat iri, bahkan tak segan-segan menyakiti orang lain.
Manusia perlu merenung tentang kehidupan
ini. Sudah seberapa jauh kita melangkah dari kehendak Allah ? Bukankah kita
hanyut dalam rayuan dunia, yang membuat diri kita jauh dari kehendak Allah ?
Manusia perlu menyadari keberdosaannya. Dan bila kita sudah menyadarinya, maka
kita perlu mengambil keputusan yang tepat, sekalipun keputusan itu tidak
populer, yaitu bertobat. Tetapi pertobatan akan mengangkat harkat manusia
dihadapan Allah.
Allah berkenan menerima dan mengampuni.
Allah tidak akan bertanya seberapa besar dosa yang telah kita lakukan, tetapi
Allah berkenan menyambut setiap orang yang datang kepadaNya. Betapa besar kasih
Allah bagi umatNya. Kasih Allah Bapa dalam Yesus Kristus membuka kesempatan
kepada semua manusia dalam segala kondisi kerusakannya. Allah mengangkat
manusia yang rusak dan berdosa itu sebagai anakNya. Kedatangan Yesus adalah
untuk menyembuhkan yang sakit, mengampuni orang berdosa. Kasih Allah Bapa
melupakan seluruh kelemahan dan dosa-dosa kita, tetapi Dia membangkitkan kita
kembali menjadi manusia yang dikasihiNya. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar