TUHAN
MEMIMPIN UMATNYA (Yeremia 31:7-14)
Allah begitu mengasihi umatNya. Ia memilih
umatNya, menuntun dari Mesir sampai memasuki tanah yang subur nan penuh madu.
Mereka mendiami tanah yang Allah limpahkan bagi umatNya untuk menikmati
kehidupan yang indah. Allah berjanji untuk memberkati mereka senantiasa,
asalkan mereka setia kepadaNya. Allah menghendaki umatNya hidup dalam sukacita
dan damai sejahtera. Pengalaman hidup bersama Allah itu menjadi kekuatan bagi
mereka untuk menyatakan karya Allah bagi semua bangsa.
Umat Tuhan ternyata tidak setia ; mereka
menyembah berhala, hidup dalam kedegilan, dan kesombongan. Sikap mereka yang
demikian itu telah melanggar perjanjian dengan Tuhan. Pelanggaran atas janji
itu membuat mereka menjadi umat buangan yang berserak dan dililiti penderitaan.
Masa lalu yang begitu indah di Sion tinggal kenangan. Kini, mereka hanya mampu
meneteskan air mata karena penderitaan di pembuangan. Yeremia mengingatkan,
bahwa semua ini terjadi akibat mereka tidak setia kepada Allah, yang telah
memberikan kepada mereka kehidupan indah pada masa lalu.
Sekalipun umat meninggalkan Allah, namun
Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Dia tetap memperhatikan mereka di
tempat pembuangan. Allah setia kepada janjinya, bahwa Ia tidak akan pernah
memusnahkan umatNya. Pembuangan merupakan pendidikan bagi umat Tuhan. Oleh
sebab itu, ketika Tuhan melihat perubahan hati umatNya, Tuhan mengutus Yeremia
untuk mengumandangkan suara Tuhan, memberikan pengharapan baru. Yeremia
berbicara kepada bangsa Israel dan menjanjikan kepada mereka bahwa Allah akan
membawa mereka kembali ke tempat dimana mereka pernah merajut hidup sukacita. Tuhan
akan mengubah penderitaan menjadi sorak-sorai. Tuhan akan menyelamatkan umatNya
yang tersisa, yaitu mereka yang masih hidup dan setia kepadaNya. Tuhan akan
menyelamatkan umatNya, bukan hanya dari satu tempat tetapi dari segala ujung
bumi ; bukan hanya mereka yang berfisik sehat tetapi juga yang buta dan lumpuh,
dan perempuan-perempuan yang mengandung. Allah menunjukkan kasihNya bagi semua
orang yang setia kepadaNya. Allah tidak memisah-misahkan umatNya. Sekalipun
umat melanggar perjanjian tetapi Allah tak pernah ingkar janji. Sekalipun umat
mengingkari perjanjian yang ditetapkan, tetapi Allah senantiasa mengasihi
umatNya, Dia tetap menjadi Bapa bagi bangsa Israel. Allah kita adalah Allah
yang memiliki kasih dan pengampunan yang tak terbatas.
Tuhan akan menunjukkan kebaikan dan
menyelamatkan umatNya. ‘Badai pasti
berlalu’, itulah pengharapan yang tergiang di hati umat Tuhan. Tangis yang
penuh keharuan akan menyertai mereka kembali memasuki negeri nan indah. Tetesan
air mata umat bukan lagi karena penderitaan melainkan tangisan rasa haru atas
kebaikan Tuhan. Allah akan mengumpulkan umatNya yang telah memberontak. Allah
akan mendekap umatNya dengan penuh cinta kasih. Allah sungguh-sungguh mengasihi
umatNya. Dan ketika mereka sudah berkumpul dan bersatu sebagai umat Tuhan di
negerinya maka Tuhan akan menampakkan kasihNya sebagai seorang bapa terhadap
anak kandungnya. Tuhan akan memelihara dan memimpin, sehingga mereka
terpelihara dan berjalan di jalan Tuhan. Umat akan menikmati kasih Allah yang
selalu baru.
Dalam pimpinan Tuhan, maka setiap orang
akan menikmati sukacita. Para imam akan dipuaskan dengan berkat kelimpahan,
sehingga mereka makin merasakan pimpinan Tuhan. Sementara, para umat akan makin
diberkati dengan hikmat/kebajikan (14), sehingga mereka tahu dan mengerti yang
seharusnya dilakukan. Tuhan sungguhsungguh memimpin umatNya.
Allah senantiasa memimpin seluruh kehidupan
kita. Allah tidak akan membiarkan manusia meraba-raba jalan dalam kegelapan di
dunia ini, sebab kita adalah pribadi yang penting di mata Allah. Kita adalah
pribadi-pribadi yang sudah direncanakan Allah untuk menikmati kehidupan
bahagia. Jika Allah menaruh perhatian dan merencanakan untuk kebahagiaan bagi
kita, maka tentu kita sendiripun harus mempunyai minat yang besar untuk kebahagiaan
itu. Kasih karunia Tuhan telah memilih dan menyelamatkan kita. Kita menikmati
kasih karunia itu di dalam Kristus. Tuhan memperkenankan kita menjalani
kehidupan yang pasti, di dalam kasih karuniaNya. Sekalipun penuh tantangan
tetapi Tuhan juga memberikan kita melihat masa depan penuh harapan. Tuhan telah dan akan terus bekerja dalam
hidup kita untuk mengubah dan memulihkan kita.
Kita orang Kristen tentu sangat patut untuk
bernyanyi gembira, karena Allah yang penuh belas kasih memimpin kita untuk
memperoleh keselamatan. Sekalipun kita sempat menjadi anak yang hilang dari
hadapanNya, tetapi oleh kematian dan kebangkitan Yesus, kita kembali kepada
Bapa yang penuh kasih sayang. Di dalam sukacita yang penuh sorak-sorai itu,
kita diingatkan oleh Tuhan untuk mewartakan dan mengatakan bahwa Tuhan telah
menyelamatkan. Sekalipun dalam menjalani kehidupan ini kita selalu menghadapi
pergumulan, tetapi pada kenyataannya kita dimampukan melewati badai tersebut.
Melihat kenyataan ini, seyogyanya kita bersyukur. Kita patut mensyukuri, bahwa
segala hidup yang kita miliki semata-mata hanya karena anugerah Tuhan. Sebagai
orang Kristen, kita menyadari bahwa hidup kita ditopang oleh kasih karunia
Tuhan. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan dan hidup kita setiap saat dipenuhi
oleh kasih karunia Tuhan. AMIN