HUKUM
YANG TERULIS DALAM HATI
Di dalam hidup ini kita pasti pernah
membuat perjanjian. Janji itu ada yang terulis, dan ada juga cukup saling
percaya ; perjanjian bisnis, perjanjian nikah, perjanjian saling percaya,
misalnya orang berpacaran. Ada juga orang berjanji pada diri sendiri, ini
seringkali dilanggar : waktu mau kuliah berjanji rajin belajar, waktu mau
bekerja berjanji memberikan gaji pertama atau perpuluhan, ketika mau menjadi
pelayan gereja berjanji akan penuh kesetiaan, dsb. ‘tapi janji tinggal janji’, demikian syair sebuah lagu. Banyak
orang melanggar janji yang telah disepakati. Pelanggaran terhadap janji disebut
ingkar janji, dan akan ada sanksi.
Allah telah menetapkan Israel sebagai umat
pilihanNya. Dalam penetapan itu, Tuhan membuat perjanjian dengan umatNya, dan
Tuhan setia dengan janjiNya. (a) Allah berjanji membebaskan umatNya dari
perbudakan. Allah melaksanakan janjiNya itu. Sekalipun raja Firaun selalu
menghalang-halangi pembebasan umat dari perbudakan, tetapi Tuhan tetap
membebaskan umatNya. Bukan hanya Firaun, umat Tuhan pun tidak sepenuh hati mau
dibebaskan dari perbudakan. Tapi Tuhan setia dengan janjiNya, sehingga umat
bebas dari perbudakan Mesir. (b) Tuhan berjanji akan menuntun umatNya. Tuhan membawa
umatnya memasuki tanah Kanaan. Hanya saja, umat ini tidak setia, tidak percaya,
sering mau kembali menjadi budak, dan kemudian memberontak terhadap Tuhan. Tuhan
yang begitu setia dengan janjiNya, tapi umat justru selalu ingkar. Banyak hal
yang menggoda umat melanggar perjanjian dengan Tuhan. Berkali-kali umat tergiur
dan jatuh ke dalam dosa. Mereka tidak taat dan setia atas perjanjian yang telah
Tuhan ikat.
Ketidaktaatan umat terhadap janjinya, maka
Tuhan pun memperbaharui perjanjian dengan umatNya. Inilah Perjanjian Baru itu :
(1) Allah menaruh Taurat dalam batin dan hati umatNya. Dengan menaruh Taurat
dalam batin dan hati umat, maka mereka akan selalu mengingat hubungannya dengan
Tuhan. Tuhan memberikan hati yang baru kepada umatNya. Ini berarti setiap umat,
besar-kecil sudah mengenal Tuhan dan mengetahui akan firmanNya. Taurat itu akan
menjadi bagian hidup umat. Tuhan yang memiliki inisiatif ini untuk memulihkan
umatNya. (2) Tuhan mengampuni dan melupakan dosa umatNya. Dalam Perjanjian Baru
ini, Tuhan juga telah mengampuni segala dosa pelanggaran umat yang telah mereka
perbuat selama itu. Kini, mereka boleh menjalani hidup baru.
Firman Tuhan ini sesungguhnya berbicara
mengenai kehidupan baru untuk memperoleh keselamatan. Tuhan memberikan
pengharapan baru bagi umatNya. Pengharapan baru itu akan diperoleh apabila kita
senantiasa dengar-dengaran akan firman Tuhan yang telah tertanam di dalam batin
dan hati kita. Kita mau diingatkan oleh firman Tuhan yang selalu terngiang
dalam hidup ini. Dengan demikian, kita akan selalu bertindak sesuai dengan
kehendak Tuhan.
Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih.
Dengan kasih Tuhan itulah kita berpengharapan menjalani kehidupan ini, sebab Tuhan
akan selalu menolong kita dalam menghadapi liku-liku kehidupan ini.
Dalam berbagai percakapan tentang firman
Tuhan, banyak orang mengatakan, ‘sebenarnya saya sudah tahu tentang firman
Tuhan, tapi melakukannya yang susah’. Pernyataan itu benar. Allah memang sudah menyatakan
firmanNya bagi kita. Itu sebabnya, dikatakan (Yeremia 31:34), ‘tidak usah lagi orang mengajar sesamanya
atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN!’ Benar, semua
orang sudah tahu dan paham akan firman Tuhan. Hukum Tuhan itu telah tertanam di
dalam diri kita. Kita sudah mengetahuinya. Oleh sebab itu, yang utama
sebenarnya adalah, bagaimana kita menggerakkan hati dan jiwa untuk menghayati
dan melakukan firman itu. Saat itulah kita dapat menikmati kuasa dan kemurahan
Tuhan.
Dalam diri Tuhan Yesus, kita telah memperoleh
pengampunan dosa. Kita patut bersyukur atas pengampunan itu. Tuhan
menganugerahi kita kehidupan baru. Oleh sebab itu, kita patut menjalani
kehidupan ini dengan penuh ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan. AMIN