BERSYUKUR
KEPADA TUHAN (Mazmur 118:1-9)
Pergantian Tahun seperti malam ini, kita
bagaikan sedang berhenti dari suatu perjalanan panjang. Dalam perhentian itu,
kita dapat merasakan liku-liku perjalanan yang telah kita lewati. Dan
selanjutnya, kita menatap ke depan untuk kelanjutan perjalanan yang harus
ditempuh. Perasaan yang timbul atas perjalanan yang telah dilalui sangat
menentukan untuk menempuh perjalanan berikutnya.
Nas renungan kita dipergantian tahun menekankan
agar kita bersyukur kepada Tuhan. ‘Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik’.
Kebaikan Tuhan itu tidak hanya sekejab tapi untuk selama-lamanya. Pemazmur
dalam hidupnya bukan tidak berhadapan dengan pergumulan. Ia mengalami kesesakan
dalam hidupnya. Dalam situasi yang berat itu, pemazmur berseru kepada Tuhan.
Tuhan menjawab seruan pemazmur dengan memberi kelegaan. Kebaikan Tuhan membuat
pemazmur memperoleh kekuatan baru. Ia dapat merasakan kebencian orang lain
terhadap dirinya. Kebencian orang itu sebenarnya tidak memiliki alasan, tetapi
ia juga mengalami ketakutan yang tak beralasan. Dengan keyakinan akan
pertolongan Tuhan, pemazmur mengalami semangat baru, ‘tumbuh keberanian untuk memandang
rendah orang-orang yang membencinya’. ‘Aku tidak takut’, bukan betujuan balas
dendam terhadap orang yang membencinya, tetapi memiliki keyakinan bahwa Tuhan
akan menolongnya. Pemazmur kemudian menyadari, bahwa perlindungan yang
sesungguhnya dalam hidup ini hanyalah kepada Tuhan. Keyakinan pada Tuhan yang memberi
kasih setiaNya untuk selama-lamanya telah memantapkan langkah pemazmur melanjutkan
perjalanan hidupnya.
Jika kita merenungkan
sejenak perjalanan Tahun 2013, tentu ada suka dan duka ; ada kemudahan dan
kesulitan; ada tawa dan air mata.
-
Sebahagian
dari kita mungkin berucap, “Ah…saya tidak mengalami sesuatu apapun dalam tahun
ini. Hidup saya sejak dahulu hingga sekarang tetap begitu-begitu saja.”
-
Sebahagian
mungkin merasa kurang puas karena ekonomi tak kunjung pulih dan bangkit
-
Ada
juga yang masih terus berjuang mencari pekerjaan, atau menantikan promosi
jabatan.
-
Sebahagian
mungkin galau karena belum terwujudnya pernikahan.
-
Mungkin
ada keluarga resah karena belum ada tanda-tanda kelahiran anak.
-
Ada
rasa panik karena penyakit tak kunjung sembuh.
-
Ada
juga yang mungkin berduka karena kehilangan orang yang dikasihi.
Barangkali kita kecewa
atas berbagai pengalaman pahit dan karena impian yang belum tergapai. Tetapi
bukankah sesungguhnya, dibalik semua peristiwa dan tertundanya impian, di situ juga
berlangsung kasih Tuhan ? Bukankah kita dikuatkan menghadapi pergumulan itu ? Bukankah
juga ada berkat yang tak pernah terpikirkar ?
Firman Tuhan menghantar kita mengakhiri
Tahun 2013 dengan ungkapan : ‘Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.’ Suka dan derita yang mengisi waktu
yang telah terlewati, kita mestinya menemukan kehendak Tuhan. Apabila di dalam
tiap-tiap peristiwa, kita mengimani kebaikan Tuhan, maka saat itulah kita dimampukan
untuk bersyukur. Barangkali, karena kesibukan dan kedegilan hati , kita tidak mampu
merasakan sentuhan kasih Tuhan. Sesungguhnya semua peristiwa yang terjadi bagi
diri kita tetap dalam penyertaan Tuhan.
Keyakinan Pemazmur atas pertolongan Tuhan,
kita diajak untuk bersyukur pada Tuhan atas segala penyertaanNya.
Kini, diakhir tahun ini, mari kita rasakan
bahwa tiap detik, tiap jama, tiap bulan, dan tiap tahun ; sesungguhnya kasih Tuhan menyertai kita. Mari
saudara, untuk menutup lembaran tahun ini, kita mensyukuri segala yang Tuhan
perbuat bagi hidup kita. Dia telah menyertai kita dalam semua peristiwa, sehingga
kita dapat mengakhiri Tahun 2013 ini. Kita patut memberi puji dan hormat bagi Tuhan.
Selanjutnya untuk menjelajahi Tahun
2014 yang telah berada diambang pintu, kita berlindung dan berserah pada Tuhan.
Mengakhiri tahun
2013 dan untuk menguatkan kita menjalani tahun 2014, agar senantiasa merasakan
ketenangan, saya mau mengajak kita menyanyikan KJ. No. 410 : 1 TENANGLAH KINI
HATIKU.
Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin
langkahku.
Ditiap saat dan kerja tetap kurasa
tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku
dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh tanganku dipegang
teguh. AMIN