31 Mei 2014

Yohanes 17:1-11 (Minggu, 1 Juni 2014)



SUPAYA SEMUA PENGIKUT KRISTUS MENJADI SATU (Yohanes 17:1-11)

Kita telah mengenal DOA BAPA KAMI, sebuah doa yang padat namun tidak panjang, doa sorgawi tapi juga menyangkut jasmani. Doa itu diucapkan dan diajarkan Yesus kepada murid-muridNya. Kita tentu sudah hafal dengan Doa tersebut.
Nas Yoh. 17:1-11 juga merupakan penggalan dari sebuah Doa Tuhan Yesus. Doa lengkap ada dalam keseluruhan (17:1-26), yang isi pokoknya : (a) Hubungan Yesus sendiri dengan Allah Bapa,  (b) kesatuan murid-murid Yesus, (c) seluruh orang percaya. Sikap yang diambil Yesus saat berdoa ini, Ia menengadah ke langit. Ia mengarah pada Bapa di sorga, yang mengutusNya ke dalam dunia.
Dalam  renungan ini, kita menikmati dua bagian dari Doa Yesus itu.

13 Mei 2014

Kisah Para Rasul 7:54-60 (Minggu, 18 Mei 2014)



MENYERAHKAN SEGENAP HIDUP PADA TUHAN (Kisah Rasul 7:54-60)

Menjadi hamba Tuhan tampaknya sederhana. Tetapi ketika memasuki wilayah pelayanannya, ia diperhadapkan dengan kesulitan dan pergumulan yang berat. Bahkan seperti bacaan kita ini, seorang yang terpanggil melayani Tuhan tetapi harus berurusan dengan Mahkamah Agama.
Pada masa awal, gereja bertumbuh begitu pesat. Seiring dengan pertumbuhan itu maka gereja perlu meningkatkan pelayanannya. Rupa-rupanya, struktur pelayanan waktu itu banyak meniru seperti jumlah murid Yesus, yaitu 12 rasul setiap persekutuan. Rasul yang 12 orang ini akan melayani segala yang berkaitan dengan pelayanan rohani dan jasmani. Tetapi, seiring dengan peningkatan itu, maka rasul yang 12 orang itu tidak mampu lagi melayani seluruhnya. Karena itu, baik para Rasul maupun jemaat sepakat untuk mengangkat pelayan dari jemaat biasa. Lalu melalui ‘Sidang Umum Jemaat’ dipilih, diangkat, dan ditetapkan 7 orang pelayan meja. Salah seorang di antaranya bernama Stefanus.

30 April 2014

1 Petrus 1:17-23 (Minggu, 4 Mei 2014)



BERSUNGGUHSUNGGUH SALING MENGASIHI (1 Petrus 1:17-23)

Dunia ini merupakan gelanggang pertarungan antara kebenaran dengan kejahatan. Kejahatan dapat menjadi pemenang jika kejahatan sudah dianggap lumrah (biasa). Tetapi kejahatan akan tetap sebagai kejahatan dihadapan ‘Sang Kebenaran” yang kelak menghakimi.
Manusia memiliki naluri untuk memiliki dunia ini. Namun, untuk memperolehnya perlu menghindari kejahatan. Orang Kristen tidak boleh menggunakan segala cara untuk memperoleh harta dunia. Orang Kristen haruslah memegang teguh pada etika ‘ada rasa takut pada Tuhan’. Orang Kristen tidak boleh melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepadaNya. Apalagi pada zaman gereja mula-mula, orang Kristen berada dalam penindasan kekaisaran Romawi. Mereka tidak menyukai orang Kristiani. Mereka akan selalu mencari-cari kesalahan orang Kristen.

21 April 2014

1 Petrus 1:3-9 (Minggu, 27 April 2014)



KEBANGKITAN KRISTUS DASAR PENGHARAPAN, IMAN DAN KASIH (1 Petrus 1:3-9)

Manusia mengejar nilai-nilai dunia ini yang terdiri dalam banyak hal. Orang Yahudi (termasuk yang tinggal di perantauan) mengejar puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan. Tiga hal itu menjadi harapan/cita-cita hidup orang-orang Yahudi. Mereka ingin mendapatkan semua itu. Dan jika mereka belum mendapatkan itu, maka hati mereka tidak mengalami kedamaian, sukacita. Padahal, untuk mendapatkan itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi pada saat itu, orang-orang Kristen mengalami penganiayaan. Orang-orang Kristen dianiaya dengan berbagai alasan, terutama karena mereka tidak mau menyembah kaisar dan menolak praktek hidup yang tak bermoral.  Akibatnya mereka mengalami penindasan, mereka hampir saja kehilangan pegangan hidup. Saat demikianlah Petrus memberikan pengharapan sebagai anak-anak Tuhan. Umat Tuhan dipanggil ke dalam hidup yang penuh pengharapan, yaitu percaya pada Yesus Kristus yang bangkit itu.

19 April 2014

Kisah Rasul 10:34-43 (Kebangkitan)



MENJADI PEMBERITA DAN SAKSI KEBANGKITAN KRISTUS (Kisah 10:34-43)

Siapakah Tuhan ? Tuhan siapa ? Siapakah Tuhanmu ? Siapakah Tuhan mereka ? Pertanyaan-pertanyaan yang lepas ini tentu sedikit menggelitik hati, tetapi itu adalah pertanyaan yang harus dijawab dengan jelas.
Manusia dapat mengklaim ‘siapa Tuhannya sendiri” dan ‘siapa Tuhan dari orang lain’. Ketika ‘tuhan” kita tidak sama maka sulit menemukan titik temu di antara manusia. Dan anehnya, manusia memang telah membeda-bedakan Tuhan, seolah-olah Tuhan itu banyak. Padahal, Allah yang satu itu, yang menjadikan langit dan bumi tidak membedakan manusia yang dijadikanNya. Allah telah memperkenalkan diriNya kepada semua orang dalam diri Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, Yesus Kristus bukanlah Tuhan sebahagian orang saja, melainkan Tuhan dari semua orang. Yesus adalah Tuhan dari semua bangsa, Tuhan dari semua suku, Tuhan dari semua orang, dan mestinya Tuhan dari semua agama.

17 April 2014

Lukas 23:33-43 (Jumat Agung)



BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS DI FIRDAUS (Lukas 23:33-43)

Hari ini dinamai Jumat Agung, karena pada hari ini kita memperingati suatu peristiwa yang teramat besar. Kematian TY menjadi Agung karena membawa pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Kematian Tuhan Yesus menjadi sangat penting, karena hal ini diimani oleh orang percaya sebagai penghapus dosa umat manusia.
Manusia pertama tidak mampu memelihara perintah Tuhan. Manusia tergoda oleh rayuan dunia. Itulah dosa ! Akibat dosa itu, manusia memiliki jarak dengan Penciptanya ; manusia bersembunyi dari hadapan Allah, manusia tak layak lagi bergaul dengan Allah, manusia tidak memiliki arah hidup, dan manusia hidup dalam penderitaan.

4 April 2014

Matius 21:1-11 (Minggu, 13 April 2014)



DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN (Matius 21:1-11)

Sudah menjadi tradisi bagi orang Yahudi untuk mengenang pembebasan mereka dari perbudakan Mesir. Mereka mensyukuri pembebasan itu dengan pesta yang disebut Paskah. Diyakini, setiap orang yang hadir pada perayaan paskah itu akan memperoleh berkat. Oleh sebab itu, setiap orang Yahudi berusaha untuk turut serta merayakan paskah itu. Kedatangan Yesus ke Yerusalem kali ini adalah juga dalam rangka untuk ikut serta merayakan paskah tersebut.
Kehadiran Yesus di Yerusalem dan sekitarnya cukup menciptakan rasa sukacita bagi orang-orang yang berada di sana. Lihatlah, ketika Yesus menyuruh muridNya mengambil seekor keledai, tanpa banyak alasan si pemilik keledai segera memberikannya. Pemilik keledai itu menyerahkan keledainya yang muda sebagai persembahannya, karena ia bersukacita akan kehadiran Yesus.