12 Mei 2017

Mazmur 22:23-32 MEMUJI TUHAN



      UMAT PILIHAN MEMUJI TUHAN

Kita tahu betapa Daud dan Tuhan memiliki hubungan yang sangat dekat. Daud telah merasakan kasih sayang Tuhan dan kesetiaan-Nya dalam membimbing dan memelihara hidupnya. Karena itulah, tidak heran kalau Daud mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan. Dia akan memasyurkan nama Tuhan kepada saudara-saudaranya dan dan memuji-muji Tuhan ditengah-tengah Jemaah. Selain itu, Daud pun meminta kepada siapa saja (yang takut akan Tuhan) untuk memuji Dia. Kepada seluruh keturunan Israel juga diminta untuk memuliakan Tuhan dan tunduk di hadapanNya. Permintaan Daud ini tentu saja karena dia telah merasakan kebaikan Tuhan. Daud juga telah merasakan pertolongan dan tindakan Tuhan yang begitu mengasihi umatNya, tak terkecuali mereka yang tertindas. Orang sering memandang hina atau jijik kesengsaraan mereka, tetapi Tuhan tidak. Tuhan mengasihi mereka. Tuhan tidak menghindar dari orang-orang yang sengsara itu. Dia bahkan mendengar teriakan tolong mereka.
Ayat 26-27
Atas kasih dan pertolongan Tuhan yang Daud rasakan itu, Daud telah memuji Tuhan di tengah jemaah yang besar, dengan membayar nazarnya. Daud pun mengajak semua orang yang rendah hati untuk makan bersama-sama dengan yang dipersembahkannya bagi Tuhan (Imamat 7:16)
Ayat 28-29
Disini Daud mengingatkan bahwa segala bangsa akan tunduk dan menyembah Tuhan. Daud mengatakan ini karena dia tahu bahwa Tuhanlah yang memerintahkan dan berkuasa atas bangsa-bangsa. Kasih, kebaikan, dan kuasa Tuhan akan dirasakan oleh semua orang.
Ayat 30-32
Orang-orang sombong yang sering memandang hina atau jijik orang-orang sengsara, juga akan sujud menyembah Tuhan (Yesaya 49:7 dan Filipi 2:10) Semua orang yang akan tunduk dihadapan-Nya. Anak-ank cucu juga akan beribadah, melayani Dia, dan menceritakan tentang karya kasih dan keadilan Tuhan secara turun-temurun (Lukas 1:48-50, Yesaya 59:21)

Renungan
Daud mengajak kita dan semua orang untuk memasyhurkan nama Tuhan, memuji dan menyembah Dia. Inilah yang Daud perbuat sebagai tanggapan atas kasih, pertolongan, dan pimpinan Tuhan atas hidupnya. Bahkan Daud, karena rasa syukurnya, memberikan kurban nazar bagi Tuhan. Daud sangat sadar bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidupnya, atas manusia dan bangsa-bangsa di dunia ini. Karena itulah, pada saatnya nanti, semua bangsa akan berbalik dari jalan yang sesat. Mereka akan tunduk dan menyembah Dia.
Apa yang Daud ungkapkan itu seharusnya juga menjadi ungkapan hati kita sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Kita sering merasakan kasih dan pertolongan Tuhan, tetapi seberapa sering kita memuji dan menyembah Dia ? Apakah kita termasuk orang-orang yang sombong, yang merasa bahwa kesuksesan atau keberadaan kita sekarang ini adalah karena kepintaran atau kekuatan kita? Apakah kita juga memandang hina atau jijik orang-orang yang hidupnya sengsara?
Perikop yang kita bahas ini dengan jelas mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala kebaikan, kasih, dan berkat yang Tuhan berikan. Dialah yang telah memimpin, menuntun, dan memelihara hidup kita. Sebagai tanggapan atas kebaikan, kemahamurahan dan pertolongan Tuhan, kita diminta takut akan Dia, serta sujud menyembah dan beribadah kepada Dia, yang berkuasa atas kita, dunia, dan alam semesta. Rasa syukur atas karya kasih dan keadilan Tuhan ini tentu saja akan kita ceritakan kepada siapa saja, khususnya anak-anak kita. AMIN



Kisah Rasul 2:1-21 ROH KUDUS



     ROH KUDUS MEMENUHI UMATNYA

Umat Tuhan di dalam Perjanjian Lama memiliki ragam perayaan agama, salah satunya disebut Hari Raya Pondok Daun; diselenggarakan selesai panen, sebagai ungkapan syukur (Ulangan 16:13), pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im 23:21  Bil 28:26), dan ditetapkan sebagai tahun penghapusan hutang (Ulangan 31:10). Hari Raya Pondok Daun ini dirayakan dengan penuh sukacita selama tujuh hari (Imamat 23:34).

5 Mei 2017

Yesaya 40:9-11 KUASA TANGAN TUHAN



  LIHAT KEKUATAN DAN KUASA TANGAN TUHAN

Akhir-akhir ini banyak orang Kristen (tak semua lho) merasa kecewa dan takut. Kekecewaan muncul saat Basuki Tjahya (bukan marga Gurning), yang dapat memberikan kepuasan kepada tujuh puluh persen penduduk Jakarta, dan dunia mengakui kinerjanya, tapi kalah dalam pilkada. Bukan kekalahan yang membuat kecewa tapi munculnya sentiment yang tak berkaitan dengan seorang Kepala Daerah. Kekecewaan itu bahkan berubah menjadi ketakutan tatkala di berbagai tempat muncul pula isu memecah NKRI. Tapi kekecewaan dan ketakutan itu secara perlahan bergeser ketika buuuanyak rakyat dan ormas di Indonesia sangat mencintai kebinekaan yang dirajut oleh Pancasila.  

3 Mei 2017

Yohanes 10:1-10 YESUS ADALAH GEMBALA



          YESUS MENJADI GEMBALAMU
Gembala adalah suatu pekerjaan yang lazim di Israel. Seorang gembala bukanlah pemilik domba, ia hanya memelihara, merawat. Seorang gembala akan datang ke kandang untuk mengambil domba yang hendak digembalakan. Penjaga kandang domba akan mempersilahkan gembala itu masuk melalui pintu, apabila ia adalah penggembala yang benar. Kehadiran gembala itu akan membuat domba-domba itu senang, terlebih jika namanya dipanggil. Tiap-tiap domba biasanya memang diberi nama. Seorang gembala yang baik akan mengenal nama-nama domba itu dan domba itu akan taat apabila gembalanya memanggil namanya. Domba itu (sebagaimana jenis binatang lainnya) akan segera patuh dengan suara gembalanya, karena domba itu yakin benar bahwa gembalanya akan menuntunnya ke rumput yang hijau.

26 April 2017

Lukas 24:13-35 (Emaus)



         MENYADARI APA YANG DIIMANI

Keadaan hidup ini sering berulang-ulang dengan suasana yang berbeda. Karena itu, mendengar, mengerti, dan mengingat atas suatu peristiwa atau perkataan sangatlah penting. Pengabaian atas semua itu dapat menjadikan keliru dan gagal paham atas suatu peristiwa yang mengikutinya.
Ketika bersama murid-muridNya, Yesus telah mengungkapkan segala peristiwa yang akan terjadi pada diriNya. Yesus mengungkapkan dan mengajarkan banyak hal kepada para muridNya. Andaikan mereka focus pada setiap ungkapan Yesus maka kematian dan kebangkitan Yesus tak perlu membuat para murid takut, khawatir, dan gelisah. Kematian dan kebangkitan mestinya menjadi sukacita bagi para murid. 

11 April 2017

Markus 15:22-41 (Jumat Agung)



Markus 15 : 22 – 41 

            YESUS MENYELAMATKAN KITA

Semua manusia telah berdosa sekalipun manusia tidak sadar akan dosa yang diperbuat. Manusia justru sering membenarkan dirinya, padahal ia berada dalam dosa. Di saat kita mencerca orang lain, di situ pula kita telah menimbun dosa dalam diri kita. 

Yohanes 20:1-18 (Kebangkitan)


          AKU TELAH MELIHAT TUHAN

Di Indonesia banyak suku yang mengenal dan meyakini perhitungan hari dari suatu peristiwa. Misalnya; hari Pertama, Ketiga, Keempat puluh, ke-seratus, setahun, hari ke 1000. Ketika saya melayani di Yogya, seorang warga jemaat datang dan memberikan saya sekotak nasi. Lalu saya Tanya, “lho…ada apa ini ?” Kemudian ibu itu menjawab, “Kan sudah seratus hari pak De saya itu meninggal.”