21 November 2014

Yohanes 11:25-26 (Minggu, 23 Nopember 2014)



               YESUS ADALAH KEBANGKITAN DAN HIDUP

Menurut tanggalan Gerejawi, hari ini disebut MINGGU AKHIR TAHUN GEREJA. Minggu ini sebuah waktu bagi kita mengingatkan akan adanya kematian. Karena itu, peringatan ini bukan untuk menangisi saudara yang telah mendahului kita, melainkan menyadarkan kita akan adanya akhir hidup di dunia ini. 

Setiap orang pasti akan mengalami kematian itu. Kematian adalah berakhirnya kehidupan manusia di dunia fana ini. Hanya saja, bagaimana kita memandang kematian itu. Kalau kita memandang kematian itu secara jasmani, maka kematian adalah akhir segalanya. Cara pandang yang seperti itulah yang membuat kita menjadi sangat merasa sedih jika seorang saudara yang kita kasihi meninggal. Namun, jika kita memandang kematian dari sudut keimanan, maka kematian bukan akhir segalagalanya, tetapi ada pengharapan yaitu kebangkitan.
Yesus berkata : AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP. Pernyataan ini mengungkapkan, bahwa Yesus telah mengalahkan kuasa maut, kuasa yang ditakutkan manusia. Kebangkitan adalah keoknya kuasa iblis yang membelenggu manusia. Yesus telah mengerjakan keselamatan bagi manusia, melalui kematianNya di kayu salib. Yesus mengalahkan kuasa maut dan bangkit menggetarkan liang kubur. Kemenangan atas kuasa maut itu merupakan proklamasi untuk hidup baru umat manusia. Kehidupan yang Yesus nyatakan di sini bukan hidup dunia yang penuh penderitaan melainkan hidup yang penuh sukacita.  Yesus menjanjikan kehidupan kekal, dimana ada langit dan bumi baru. (Wahyu 21 : 5)  "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dunia yang baru itulah yang sesungguhnya tujuan hidup orang percaya. Manusia tidak lagi dikuasai maut itu.
Orang percaya ialah orang yang yakin bahwa Allah akan memberi hidup yang kekal. Manusia akan beroleh keselamatan itu apabila percaya atas segala yang Yesus perbuat dan perintahkan. Siapa yang percaya kepada Yesus mendapat kehidupan, walaupun sesaat harus menempuh kematian jasmani. Jika kita percaya pada kebangkitan Yesus, maka hilanglah rasa takut kita pada kematian. Orang-orang percaya akan bertemu kembali dalam suasana sukacita, tanpa pendaritaan.

Hidup ini memang penuh penderitaan, kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran, dan tangis. Seorang ahli menggambarkan hidup manusia itu dalam beberapa tahapan. Tahap I (1–11 Tahun), manusia belum banyak mengerti, tetapi ia memiliki kebutuhan yang mendasar. Ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka dia akan menangis sebagai simbol penderitaannya.
Tahap II (12-23 Tahun), ia membutuhkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Ketika ia tidak mendapat pengakuan itu, ia akan bertindak semaunya. Ini pun penderitaan. Tahap III (25-55), ia menentukan masa depannya, ia harus bekerja. Muncul ambisi untuk meraup isi dunia ini. Ambisi yang tidak terkendali, telah menyusahkan dirinya sendiri. Tahap IV (55-70), manusia sudah sampai pada puncak karir : sukses atau gagal. Ia membutuhkan hubungan sosial dan mulai haus akan kerohanian. Tahap V (70 dst), ia menderita berbagai hal, terutama rasa kesepian.
Melihat isi tahapan hidup ini, maka sesungguhnya manusia tidak pernah lepas dari penderitaan.  Manusia dipenuhi rasa gelisah, kabut yang tak menentu, cobaan silih berganti, dan sengsara yang membuat hati lemah. Manusia mengalami semua itu karena manusia menjadikan dunia ini segalagalanya. Manusia hanya fokus ke dalam dunia ini, mengejar segala yang ditawarkan dunia, ingin memiliki semuanya. Manusia lupa, bahwa ia pasti meninggalkan dunia ini dan ia harus menghadapi penghakiman. Mestinya, manusia mengingat hari kematiannya.
Yesus bangkit. Kebangkitan Yesus adalah kemenangan atas kejahatan dunia ; kedengkian, kebencian, keserakahan, ketidakpedulian, dan berbagai kejahatan lainnya, adalah hal yang tidak diingini oleh Yesus. Yesus telah menguburkan dan mengalahkan kejahatan itu lewat kematianNya. Ini juga yang perlu kita tindak lanjuti, bahwa kebangkitan Yesus membawa semangat baru bagi kita untuk melakukan pembaharuan diri. Pembaharuan utama kita lakukan adalah adanya pengharapan masa depan yang lebih indah. Kebangkitan Yesus adalah sinar yang dipancarkan Yesus untuk memimpin manusia mengarungi hidup baru. Kebangkitan Yesus mengalahkan maut akan ditandai dengan kehidupan kita yang penuh sukacita. Kebangkitan Yesus menegarkan kita menghadapi tantangan dunia ini. Kita tidak perlu berduka, apalagi takut menghadapi kematian. Karena itu, percaya bukan hanya dalam pikiran (imajinasi) tetapi tampak dalam tutur kata dan nyata dalam tingkah laku serta perbuatan (berkarya). Dengan demikianlah engkau menjalani kehidupan dengan penuh sukacita dan memandang kematian sebagai kemenangan. Percayakah engkau akan hal itu. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar