6 September 2018

2 Korintus 11:7-16 JANGAN GAGAL PAHAM



   


        HIDUP DALAM KEBENARAN KRISTUS

Salah satu tugas gereja dan menjadi yang utama adalah memberitakan Injil. Tanpa memberitakan Injil maka gereja itu telah kehilangan arah. Tugas utama ini pada mulanya diembankan kepada murid-murid Tuhan Yesus, kemudian kepada semua orang percaya. 

Memberitakan Injil, baik ke dalam maupun ke luar merupakan pekerjaan yang mulia tetapi berat. Mulia karena memberitakan Injil merupakan amanat Tuhan Yesus, dan berat karena banyak tantangan yang harus dihadapi.
Korintus memang area yang menjanjikan untuk persemaian Injil. Kota ini cukup  maju dalam  bidang ekonomi, dan juga dikenal sebagai kota budaya. Kota ini dihuni oleh para filsuf, yang melahirkan banyak pengajar-pengajar, termasuk aliran sesat. Semua itu tentu saja memberi pengaruh besar bagi gaya hidup dan cara berpikir masyarakat Korintus. 
Paulus yang telah mempersembahkan seluruh hidup bagi Tuhan, turut ambil bagian di kota ini. Paulus memberitakan Injil dan berhasil membentuk Persekutuan Gereja Tuhan (PGT) di Korintus. Paulus terus mewartakan Injil dan melayani jemaat Korintus dengan segenap hati.
Jemaat Korintus itu kemudian hari disusupi oleh pengajar lain. Mereka seolah-olah mengabarkan Injil. Mereka memposisikan dirinya sebagai rasul, sama dengan Paulus. Mereka memang lihai sehingga tampak meyakinkan. Mereka pintar berbicara dan tampil bagaikan rasul yang kudus. Padahal, ajaran mereka menyesatkan. Tujuan mereka hanyalah menyenangkan pendengar untuk memperoleh upah.
Jemaat Korintus memperbandingkan Paulus dengan pengajar  lain itu. Mereka menganggap bahwa pengajar lain itu jauh lebih hebat dari Paulus. Sementara, Paulus yang rendah hati itu rupanya dipahami sebagai orang bodoh karena tidak banyak bicara.
Paulus sungguh menghadapi situasi cukup rumit. Satu sisi ia berhadapan dengan rasul-rasul palsu, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Mereka menyelinap masuk ke jemaat Korintus, sehingga merusak persekutuan. Sisi lain, Paulus menyadari, bahwa jemaat Korintus yang berlatar belakang animisme ini belumlah jemaat yang dewasa. Paulus berkata tentang jemaat (I Korintus  3:2) : ‘Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya’.
Paulus memang belum memberikan pengajaran yang lebih luas dan mendalam tentang Kekristenan. Mereka belum mampu menerima ajaran dan tujuan Kristen yang sesungguhnya. Persekutuan Gereja Tuhan di Korintus belum paham tentang Hidup Dalam Kebenaran Kristus.
Warga Jemaat Korintus sebenarnya orang-orang pintar. Tapi mereka gagal paham. Paulus yang rendah hati tapi dianggap bodoh, Paulus yang tidak menuntut tunjangan tapi dianggap berkecukupan. Padahal, Paulus sesungguhnya membutuhkan dukungan dana dalam pelayanannya. Namun demikian, Jemaat Makedonia yang ‘tidak sehebat‘ Korintus telah mendukung pelayanan Paulus.
Paulus terus memberitakan Injil dengan giat. Menghadapi jemaat yang demikian, Paulus tampil dengan karakternya. Ia tidak banyak berbicara. Sekalipun ia dianggap bodoh, Paulus dengan rendah hati berkata : ‘terimalah kebodohan saya‘.
Paulus berusaha sepenuh hati untuk hidup tak bercela. Paulus tidak meminta keuntungan finansial agar mereka dapat ditinggikan. Paulus menyangkal jaminan materi agar jaminan rohani mereka terpenuhi. Paulus puas hidup sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang (2 Kor.6:10).

Tuhan mengumpulkan orang-orang percaya dalam satu persekutuan, adalah untuk menantikan kedatanganNya.

Di dalam persekutuan, kita memuliakan Tuhan atas pengasihanNya bagi hidup kita. Kita memuji Tuhan sebagai rasa syukur kepadaNya.

Sebagai persekutuan orang-orang percaya, kita harus membangun hubungan yang baik di antara sesama. Agar hubungan dengan sesama dapat terpelihara dengan baik maka perlu ada kerendahan hati, mencoba berusaha saling memahami. Jangan sampai gagal paham.

Sebagai persekutuan yang diberi mandat memberitakan Injil, maka kita haruslah mengambil peran, yang dapat mendukung pekerjaan mulia itu.

Masing-masing anggota juga melakukan  yang berguna, dan yang membangun, sehingga setiap orang makin merasakan berkat Tuhan. AMIN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar