6 September 2018

Filipi 2:1-11 JANGAN SOMBONG BRO



  
        RENDAHKANLAH DIRI

Tingkat keegoisan manusia begitu tinggi, yang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa peduli dengan kepentingan orang lain. Sifat ini memang bisa memuaskan orang itu sendiri tetapi tidak bagi orang lain, sebaliknya sifat egois dapat merugikan orang lain.
Bagi Paulus, sifat seperti ini sangat merusak tatanan persekutuan. Persekutuan bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan tetapi terciptanya hubungan yang baik antara seluruh anggota persekutuan itu. Oleh sebab itu, seorang anggota persekutuan tidak boleh mementingkan dirinya sendiri. 


Kehidupan yang paling indah adalah ketika manusia hidup bersama Kristus. Hidup bersama Kristus bukan berarti hidup sendirian tetapi hidup bersama. Di dalam kebersamaan itu ada saling menasehati, saling menghibur, bersekutu, dan saling mengasihi.
Kristus menghendaki supaya setiap orang hidup sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Dan yang tidak boleh mencari kepentingan diri sendiri, agar ia mendapat pujian. Orang yang hidup di dalam Kristus justru merendahkan diri sendiri, dan memposisikan orang lain sebagai yang lebih utama.

Bagi manusia sangat sulit merendahkan diri, sebab seolaholah merendahkan diri itu menjadi hina. Padahal, secara rohani justru yang merendahkan diri itu yang kemudian ditinggikan. Yesus sungguh-sungguh memberlakuan itu ; Yesus tidak mempertahankan dirinya sebagai Allah, tetapi Ia menjadi seorang hamba yang sama dengan manusia. Ia seolah-olah mendapat kekalahan dengan kematian di kayu salib, tetapi Allah meninggikan Dia diatas segala yang ada di bumi ini. Bahkan pada akhirnya semua tunduk kehadapan Yesus.
Ini suatu sikap yang perlu diteladani oleh orang-orang percaya. Orang percaya tidak perlu mencari kehebatan’, mengatakan diri sebagai yang paling benar, meremehkan orang lain. Semestinya, setiap orang percaya hidup dalam kerendahan hati. Dr. William C. Robinson menuliskan pengalaman seorang pendeta di Skodlandia yang dikenal sebagai pelayan yang baik. Pendeta itu mengatakan Bila saya melihat ke dalam hatiku, saya tidak melihat selain kegelapan, kejahatan, dan kesombongan. Saya teringat bahwa Kristus adalah Nabi yang dapat menerangi kegelapan saya ; Kristus adalah Imam yang dapat menyingkirkan dosa-dosa saya ; Kristus adalah Raja yang dapat menghilangkan kesombongan saya sehingga dapat rendah hati. Beruntunglah saya karena dapat berjumpa dengan Kristus.AMEN

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar