TUHAN YANG MENGUTUS PEMBERITA FIRMANNYA
Keunikan panggilan Yehezkiel ; ia adalah bagian
dari orang-orang yang ikut terbuang. Ia turut menderita sebagai orang yang
terbuang. Di tengah-tengah pembuangan dan penderitaan itulah Yehezkiel
dipilih/dipanggil/ditetapkan Tuhan sebagai nabi. Panggilan Yehezkiel ditandai dengan masuknya Roh Allah ke
dalam dirinya. Roh Allah itulah maka Yehezkiel akan dimampukan untuk menyatakan
firman Tuhan. Seorang hamba Tuhan akan dimampukan menyatakan firman Tuhan
apabila ia telah dipenuhi oleh Roh Allah.
Sebagaimana layaknya
nabi, Yehezkiel dipanggil untuk memperingatkan umat agar tidak
menyimpang dari perintah-perintah Allah ; (a) perlunya pembaharuan hati dan jiwa, serta
tanggung jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri. (b) Ia juga menyatakan
pembaharuan hidup bagi bangsa Israel secara menyeluruh, sebab dosa itu telah
merasuki seluruh sendi kehidupan berbangsa. Untuk mencapai hal itu betapa
pentingnya hidup dengan menuruti kehendak Tuhan.
Yehezkiel diutus
kepada orang-orang pemberontak
melawan Tuhan. Mereka dan nenek moyangnya telah durhaka terhadap Tuhan (3-5). Inilah tugas Yehezkiel yang
sangat berat. Karena kedegilan ; keras kepala dan tegar hati mereka itu, firman
Tuhan kepada Yehezkiel : terserah, mereka mendengarkan atau tidak - ; Yehezkiel tidak perlu pusing dengan itu.
Sebab, jangankan Yehezkiel yang hanya manusia biasa, terhadap Tuhan pun mereka
memberontak dan durhaka. Satu hal yang perlu, sekalipun mereka telah berdosa
dan mengalami penderitaan, Tuhan tidak membiarkan mereka. Tuhan tetap mengutus
hambaNya untuk mengingatkan mereka agar mengalami hidup baru.
Setiap orang yang
telah mengalami hidup baru adalah orang yang telah menerima Roh Allah. Roh
itulah yang berkuasa pada dirinya. Dengan Roh itulah ia menyatakan firman Tuhan
dalam berbagai bentuk : baik melalui khotbah, nasehat, keteladanan dsb. Dengan
demikian, orang lain mengalami pembaharuan hidup.
Resiko orang yang
menyatakan firman Tuhan sangat mungkin diabaikan, ditolak, dicemooh, bahkan
dianiaya. Itulah resiko seorang hamba Tuhan. Tetapi seorang hamba Tuhan harus
menyatakan firman Tuhan.
Lalu, bagaimana kita
mendengar firman Tuhan ? Adakah firman Tuhan itu kita berlakukan di dalam hati
kita. Atau, bukankah kita sering merasa terganggu mendengar firman Tuhan ? Kita
menggerutu, dan merasa sakit hati ketika mendengar firman Tuhan. Kalau
demikian, kita telah menjadi seperti umat Tuhan ; pemberontak, durhaka degil,
keras kepala, dan tegar hati.
Kita semua adalah
orang – orang yang telah menerima Roh Allah. Itu berarti kita semua adalah
hamba Tuhan, yang terpanggil untuk menyatakan firman Tuhan, sehingga banyak
orang mendekatkan diri kepada Tuhan. AMIN