31 Oktober 2014

Mazmur 43:1-5 (Minggu, 2 Nopember 2014)



        ALLAH TEMPAT PENGUNGSIAN

Hidup bahagia merupakan impian setiap insan manusia. Kehidupan bahagia adalah dimana manusia bebas dari penderitaan ; tidak terbelenggu, merasakan keadilan, terpenuhinya kebutuhan dasar, dan yang utama dapat mengaktulisasikan spiritualitasnya. Ketika manusia mengalami suatu penderitaan yang teramat berat, maka ia gelisah dan berharap adanya penolong. 

Lukas 1:26-38 (Minggu, 21 Desember 2014)



BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Tuhan memberikan manusia kemampuan berpikir, sehingga dapat merancang dan bertindak untuk keinginannya. Akan tetapi seringkali fakta yang terjadi tidak dapat dimengerti dan dijelaskan. Peristiwa yang terjadi diluar logika umum (mustahil) akan membuat manusia heran dan terkejut. Bila suatu peristiwa terjadi diluar logika manusia dan tidak bertentangan dengan norma masyarakat, maka peristiwa itu akan diterima sebagai suatu mujizat. Namun, jika ada peristiwa yang terjadi di luar logika dan tidak berkenan bagi budaya setempat maka peristiwa itu akan menimbulkan keresahan. 

22 Oktober 2014

Mazmur 1:1-6 (Epistel)



ORANG BENAR VS ORANG FASIK

Sadar atau tidak, saat ini dunia sedang mengekploitasi manusia. Manusia seperti dituntut untuk mengikuti arus dunia ini. Manusia menghabiskan seluruh kehidupannya ; tubuh, jiwa, waktu, tenaga, dan pikirannya untuk dunia ini. Akibatnya, seringkali hati/jiwa manusia mengalami kekeringan. Manusia menjadi hidup di luar yang seharusnya ; penuh ketakutan, keraguraguan, ketidakpastian, dan kegelisahan. Hidup yang tidak tenang akan menjadikannya sebagai orang fasik. 

8 Oktober 2014

Matius 22:1-14 (GKPI, 12 Okt 2014



GUNAKANLAH PAKAIAN PESTA SEBAB SEMUA TELAH TERSEDIA

Ketika menerima sebuah undangan pesta, kita akan menelusuri ; pesta apa, siapa yang pesta, dimana pestanya, apakah saya hadir, kado apa layak saya berikan ? Demikian juga si empunya pesta akan berusaha membuat pesta itu sebaik mungkin, agar para undangan menikmati sukacita. Nas ini mengumpamakan seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin anaknya. Lazimnya raja berpesta maka yang diundang adalah orang-orang pilihan. Dalam hal mengundang, orang Yahudi rupanya sangat hormat ; mula-mula undangan disampaikan secara umum, kemudian masih dilanjutkan dengan undangan secara khusus. Sekalipun undangan sudah dilakukan demikian dan yang berpesta adalah raja, tidak otomatis orang yang diundang menghadirinya. Para undangan memiliki berbagai dalih sehingga tidak datang ke undangan itu dengan berbagai alasan pribadi. 

Matius 22 : 15-22 (Minggu, 19 Oktober 2014)



            YANG WAJIB KITA BERIKAN KEPADA ALLAH

Pajak adalah salah satu penghasilan negara yang digunakan untuk mengelola negeri ini. Pajak yang dibayarkan oleh rakyat tampaknya terus menimbulkan pro-kontra sejak dahulu sampai sekarang. Di Indonesia, masalah membayar pajak bukan lagi soal ‘ya’ atau ‘tidak’ tetapi bagaimana kejujurannya, baik oleh penguasa (pemerintah) sebagai pengelola maupun dari para wajib pajak.

24 September 2014

Matius 21:23-32 (GKPI, 28 September 2014)



MEYAKINI KUASA YESUS KRISTUS

Duet tokoh dalam kitab Injil : Yohanes dan Yesus cukup menggetarkan masyarakat Yahudi. Yohanes menyerukan pertobatan dan melayankan baptisan, serta mempersiapkan jalan bagi Sang Juruselamat. Sedangkan Yesus melakukan banyak hal ; penyucian Bait Allah, mujizat, serta pengajaranNya yang mengagumkan. Yohanes dan Yesus sedang melakukan pembaharuan secara total. Imam-imam Kepala serta tua-tua bangsa Yahudi turut merasakan perubahan  masyarakat.  Namun, mereka merasa terusik dengan gerakan pembaharuan itu. 

Yesaya 64:1-9 (Minggu 30 Nov 2014)



                  TUHAN ITU BAPA KITA
                                     
Dalam kehidupan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa besar. Sesungguhnya, Tuhan yang membuat peristiwa-peristiwa yang dahsyat dalam kehidupan ini ; entah itu menyenangkan atau mendukakan manusia. Misalnya, Tuhan membuat peristiwa alam ; gempa bumi, banjir yang hebat, kemarau panjang, panas matahari yang menyengat dsb. Pada zaman yang serba hebat ini, manusia memang mampu mengatasi berbagai bencana alam ; membuat rumah tahan gempa, membangun kanal besar menjaga banjir, membuat hujan buatan, menghindari panas dengan memasang ac di rumah, kantor, mobil dan di segala tempat. Manusia sah-sah saja mengantisipasi atau menjaga diri dari berbagai  ancaman. Tetapi yang lebih utama, manusia mestinya sadar, bahwa dibalik peristiwa itu Tuhan sedang memperkenalkan dirinya kepada manusia.