TREMENDUM
FASCINAN
Firman Tuhan ini mengisahkan tentang
panggilan Yesaya. Dalam panggilan ini, Yesaya melihat Tuhan sedang duduk, dan
jubahnya memenuhi Bait Suci. Betapa mulianya Tuhan dalam pandangan Yesaya.
Yesaya juga melihat para Serafim (malaikat) sedang melayang-layang, sambil
mengumandangkan lagu dengan bersahutsahutan, layaknya paduan suara : "Kudus,
kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Penglihatan Yesaya ini menggambarkan, bahwa : Tuhan menghendaki
seluruh bumi ini baik adanya, sehingga manusia boleh menikmati sukacita dan
hidup bahagia.
Namun dalam kenyataannya, bangsa dimana
Yesaya berada begitu bobrok. Bangsa itu hidup begitu najis ; jahat, angkuh,
penuh dosa baik tindakan dan perkataan. Yesaya menyadari bahwa dosa itu juga
ada dalam dirinya. Itu sebabnya, Yesaya berkata (ay.5) : "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir.”