MENYANYIKAN
KESELAMATAN DARI TUHAN
Kitab Wahyu adalah sebuah kitab yang menarik, karena berisikan
pemikiran serta kesusasteraab apokaliptik. Dalam kitab Wahyu diperlihatkan
keadaan umat Tuhan dan penglihatan, terutama menyangkut akhir zaman. Dikisahkan
pada akhir zaman, kuasa jahat akan menindas umat yang setia pada ajaran
Kristus. Tetapi pada akhirnya kejahatan itu akan dihancurkan dan umat beriman
akan diselamatkan. Kristus menang melawan kejahatan dan menyelamatkan semua
orang percaya.
Penulis kitab Wahyu adalah seorang hamba Tuhan yang bernama Yohanes. Ia
berada di pulau Patmos sebagai orang buanagan karena firman Allah dan
kesaaksiannya tentang Kristus. Dari pulau buangan ini, ia menyapa pendengarnya
ssebagai : ‘saudara dan sekutu dalam kesusahan .... dan ketekunan menantikan
Yesus. Artinya, Yohanes paham benar bahwa umat Tuhan sedang mengalami tekanan.
Melalui sapaan ini, Yohanes hendak menguatkan orang-orang percaya yang sedang
mengalami kesusahan.
Orang-orang percaya sedang mengalami pergumulan iman.
Pemerintahan Romawi mengharuskan rakyat menyembah dewa. Kemudian hari, diberlakukan
pemujaan terhadap kaisar. Pada masa pemerintahan Domitian, kaisar melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri. Ia menyebut
dirinya sebagai allah. Siapa
saja yang tidak menyembah kaisar akan
dinyatakan sebagai penghujat allah
serta dinilai penghianat kerajaan. Mereka akan
ditangkap, dianiaya, dan dibunuh.
Tentu saja, orang-orang Kristen yang hidup pada masa itu tidak mau
menyembah dewa dan kaisar. Hal ini membuat mereka mengalami
tekanan dari pemerintah Romawi.
Namun, orang-orang percaya tidak goyah atas
ancaman itu. Mereka begitu kokoh mempertahankan iman kepada Kristus. Yohanes
melukiskan keyakinan orang percaya
sangat jelas. Dalam ay.4b disebutkan : ‘Karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai ke dalam maut’.
Orang-orang percaya begitu teguh beriman kepada Yesus
Kristus. Adalah lebih baik mati dari pada menyembah kaisar. Akibatnya, banyak
orang Kristen yang menjadi martir.
Dalam sebuah buku
(SEMAKIN DIBABAT SEMAKIN MERAMBAT) dikisahkan penderitaan
orang Kristen.
1.
Pada suatu hari terjadi kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan di kota Roma.
Lalu muncul issu, bahwa yang membakar itu adalah orang-orang Kristen. Spontan
setiap orang Kristen ditangkap, dipukuli dan dihukum.
2. Pada waktu yang
lain, kebencian kepada orang Kristen cukup dengan
satu pertanyaan : Apakah engkau Kristen ?
Jika orang itu mengatakan “Ya” maka ia akan dihukum mati.
3.
Sebuah kematian yang menarik adalah kematian seorang hamba Tuhan bernama Ignatius.
Ia dijatuhi hukuman dengan cara diberikan
kepada singa untuk dimakan.
Sebelum
dihukum, Ignatius sempat menulis surat kepada jemaat-jemaat yang isinya
demikan :
Saya
menuliskan kepada semua jemaat dan memesankan agar semua mengetahui bahwa saya
rela mati untuk Tuhan. Biarlah saya dimangsa binatang-binatang buas karena
melaluinya saya dapat mencapai Tuhan. Saya adalah gandum Tuhan. Jika saya
digiling oleh gigi binatang-binatang buas, kiranya nyatalah bahwa saya roti
yang murni.
Lebih
baik merangsang binatang-binatang buas untuk menjadi kuburanku agar tidak ada
yang tersisa dari tubuhku. Dengan demikian, saat “tertidur” saya tidak menjadi
beban bagi siapapun. Saya menjadi murid Kristus yang benar bila dunia tidak
melihat tubuhku lagi. Berdoalah kepada Tuhan, agar saya melalui semuanya ini
(hal.15-16).
Surat Ignatius ini,
menggambarkan bagaimana kejamnya penderitaan orang percaya. Namun, sehebat apapun resiko yang mengancam, mereka tidak pernah
gentar. Adalah lebih baik mati dari pada ‘menjual’ iman. Apa yang membuat
begitu hebat keyakinan mereka ? Karena ada pengharapan. Kematian tak lagi
menakutkan, sebab mereka memiliki pengharapan akan keselamatan kekal.
Penulis kitab Wahyu
meng-iman i bahwa penderitaan pasti berakhir. Yohanes menerima Wahyu, bahwa
keselamatan telah tiba, dimana Allah kita akan berkuasa. Pada saat itu, para
pendakwa orang-orang percaya akan mendapat hukuman. Mereka akan dilemparkan ke
bawah atau api neraka.
Sementara, orang-orang
yang percaya dan setia kepada Tuhan akan bersukacita di sorga, yang kekal itu.
Hidup ini memang penuh derita.
Penderitaan manusia nampak dalam kegelisahan, ketakutan, sungutsungut, dan tangis.
Tetapi firman Tuhan memberikan
harapan baru bagi kita akan adanya langit dan bumi yang baru.
Dunia yang
penuh derita ini akan lenyap. Namun, di tengah-tengah dunia yang penuh derita ini, diuji keimanan kita.
Sejauhmana ke dalaman iman kita kepada Tuhan. Adakah di saat-saat yang sulit,
kita sungguh-sungguh makin mengandalkan Tuhan ? Bukankah manusia terlalu
memfokuskan diri pada dunia yang jahat ini ?
Tuhan sedang menuntun
kita pada hidup baru. Dan itulah sesungguhnya tujuan hidup orang percaya. Orang-orang beriman tidak boleh
dikalahkan dan larut dalam dunia ini. Orang-orang percaya akan beroleh
kemenangan dan keselamatan yang telah disiapkan oleh Tuhan kita. Karena itu,
tetaplah bersukacita karena kita memiliki pengharapan keselamatan dari Tuhan.
Kita memang saat ini
sedang menderita karena wabah corona. Tetapi sebagai orang percaya jangan
pernah goyah. Ada Tuhan kita yang maha kuasa dan penuh kasih. Kita harus
percaya kepada Tuhan Yesus. Ia menjaga dan melindungi kita. Berharap dan
berserahlah kepadaNya, sampai kita beroleh kemenangan pada keselamatan kekal
itu. AMIN.