KASIH KARUNIA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN
Minggu kita hari ini disebut Letare,
Bersukacitalah. Hidup sukacita adalah dimana kita lepas dari beban yang ada
pada diri kita. Sukacita akan dialami oleh orang-orang yang hidup dalam terang.
Hanya orang-orang yang hidup dalam terang mampu berletare.
Sesungguhnya beban yang terberat
dalam hidup ini bukanlah soal materi/jasmani melainkan saat kita mengalami
kekosongan rohani.
Ada suatu ajaran yang disebut ‘moralisme’, yang mengajarkan
bahwa melalui perbuatan baik maka orang akan memperoleh keselamatan. Ajaran itu
begitu berkembang, sehingga Paulus memandang perlu meluruskan ajaran tersebut.
Ayat 1 – 3 Roh-roh jahat menguasai manusia
Paulus melukiskan situasi
dan cara hidup anggota jemaat yang berasal dari bangsa-bangsa non Yahudi pada
waktu dahulu, sebelum mereka bertobat. Ia katakan, bahwa pada waktu itu mereka ‘mati’.
Kematian itu disebabkan oleh "pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa
mereka". Mereka telah menyerahkan hidupnya terhadap dosa. Karena itu mereka "mati".
Paulus menjelaskan
mengapa mereka hidup di dalam dosa. Pertama: karena mereka mengikuti
jalan dunia ini. Hidup itu mereka tempuh menuruti ukuran
(jalan) suatu kuasa yang, yang menguasai mereka. Kedua: karena mereka
menaati penguasa kerajaan angkasa. Ada anggapan mereka, bahwa dunia ini terdiri
dari beberapa lapisan. Lapisan angkasa didiami oleh roh - roh jahat yang
mempunyai pengaruh buruk atas manusia. Ketiga: Sekarang, roh (jahat) itu
mati-matian bekerja di dalam manusia, supaya ia berontak terhadap Tuhan Allah.
Hidup di dalam dosa
ini - yaitu di dalam hawa-nafsu dan menurut kehendak daging, tidak berlangsung
di luar, tetapi di dalam pengetahuan mereka. Mereka melakukannya dengan sadar
menurut "pikiran mereka yang jahat".
Ay 4 – 7 Allah yang
menyelamatkan
Dalam situasi yang
digambarkan di atas itulah Allah bertindak. Ia tidak membiarkan manusia binasa
dalam dosanya. Ia menyelamatkannya dari kematian. Allah menyelamatkan manusia
yang Ia nyatakan dalam Kristus : kematian dan kebangkitan-Nya. Mereka
dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, karena itu mereka mendapat bagian
dalam hidup-Nya. Semua itu berlangsung semata-mata hanya karena kasih karunia
Tuhan.
Ay 8 – 10 Keselamatan dan Tugas orang percaya
Dalam ayat 8 Paulus
menjelaskan: Itu bukan usahamu! Itu adalah pemberian Allah. Paulus
menegaskan, bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha mereka sendiri, tetapi
pemberian Allah. Paulus lanjutkan penjelasan ini: Itu bukan pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri! artinya: Jangan kamu menyangka bahwa pekerjaan
yang kamu kerjakan itu adalah suatu jasa, dan bahwa karena itu
keselamatan dapat kau peroleh. Semuanya adalah kasih-karunia Allah.
Dalam ayat 10 Paulus
memberikan motivasi dari perkataannya itu. Anggota-anggota jemaat tidak
diselamatkan oleh pekerjaan/perbuatan baik, tetapi diciptakan dalam Kristus
untuk melakukan pekerjaan/perbuatan baik. Tugas orang percaya ialah :
menerima pemberian itu, dan sebagai tanda pengucapan syukur meneruskannya
(membagi-bagikannya) kepada orang lain. Untuk itu Ia telah mempersiapkan
perbuatan baik bagi kita, supaya kita boleh hidup di dalamnya.
Sukacita akan dialami oleh
orang-orang yang hidup dalam terang. Hanya orang-orang yang hidup dalam terang
mampu berletare. Sukacita yang utama anak-anak terang adalah keyakinan, bahwa
Kristus telah menyelamatkannya. Pengorbanan Kristus telah membuat kita menjadi
anak-anak terang dan pewaris Kerajaan Sorga. Kekayaan Kristus adalah, kita
dianugerahi kehidupan sorgawi yang penuh sukacita. Kekayaan Kristus itu harus
sudah nampak dalam kehidupan berjemaat, sebab jemaat adalah tubuh Kristus. Dengan demikian, maka seluruh jemaat akan
mengalami sukacita yang luar biasa dalam menjalani hidup ini.
Allah berkenan
menerima dan mengampuni. Allah tidak akan bertanya seberapa besar dosa yang
telah kita lakukan, tetapi Allah tersenyum dengan penuh sukacita menyambut
setiap orang yang datang kepadaNya. Allah mau mengangkat kita kepada kedudukan
yang hormat, dimana kita memperoleh sukacita dan damai sejahtera. Pintu
kerajaan sorga terbuka bagi setiap orang yang mengakui dosadosanya.
Betapa besar kasih
Allah bagi umatNya. Kasih Allah Bapa tidak melepaskan atau menolak manusia
berdosa. Allah dalam kasihNya akan menerima manusia sebagaimana adanya, tanpa
memperhitungkan kemampuan seseorang. Secara dogmatis, ‘manusia dibenarkan bukan
karena perbuatan atau amal baik manusia, alai holan ala asi ni roha Debata (Rom 11:6). Pembenaran terjadi di luar
perbuatan kita.
Kasih Allah Bapa
dalam Yesus Kristus membuka kesempatan kepada semua manusia dalam segala
kondisi kerusakannya. Allah mengangkat manusia yang rusak dan berdosa itu
sebagai anakNya. Kedatangan Yesus adalah untuk menyembuhkan yang sakit,
mengampuni orang berdosa. Kasih Allah Bapa melupakan seluruh kelemahan dan
dosa-dosa kita, tetapi Dia membangkitkan kita kembali menjadi manusia yang
dikasihiNya.
Kita patut bersyukur atas kasih karunia Tuhan, sehingga kita memperoleh keselamatan. Buah keselamatan itu tidak kita genggam sendiri tetapi kita harus membagikannya kepada orang lain, agar mereka juga turut memperoleh keselamatan itu. Dengan demikian, perbuatan baik merupakan ungkapan syukur atas kasih Tuhan yang telah kita nikmati. Yakobus (2 : 17) ‘menyebutkan Iman tanpa perbuatan adalah mati’. Keselamatan itu dapat kita bagikan melalui ragam pelayanan, dari talenta yang Tuhan telah anugerahkan bagi kita. AMIN.