FIRMAN TUHAN TIDAK SIA-SIA
Entah nafsu apalah yang merajalela dalam
hidup manusia sehingga ia tak pernah merasa berkecukupan. Seorang manusia
miskin berjuang untuk mencukupi hidupnya dengan sandang, pangan, dan papan. Ia
pun dapat hidup mapan. Cukupkah ? Tidak, nafsu manusia memerlukan hidup yang
tak berbatas. Ia pun mengicar jabatan untuk memperoleh penghormatan. Ia pun
gelisah untuk merebut itu. Ketika ia berada posisi yang menggiurkan itu, maka
jabatan pun digunakan untuk memerintah orang seenaknya. Ia bukan saja memerintah
orang-orang bawahannya ; tak sedikit orang memuaskan hasrat dirinya untuk
berkuasa di lapangan yang bukan arenanya ; dalam masyarakat, keluarga,….hmmm…juga
gereja. Selama orientasi hidup manusia
pada nilai-nilai dunia ini maka ia hidup dalam kegelisahan dan
kekhawatiran.