UMAT PILIHAN MEMUJI TUHAN
Kita tahu betapa Daud dan Tuhan memiliki
hubungan yang sangat dekat. Daud telah merasakan kasih sayang Tuhan dan
kesetiaan-Nya dalam membimbing dan memelihara hidupnya. Karena itulah, tidak
heran kalau Daud mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan. Dia akan
memasyurkan nama Tuhan kepada saudara-saudaranya dan dan memuji-muji Tuhan
ditengah-tengah Jemaah. Selain itu, Daud pun meminta kepada siapa saja (yang
takut akan Tuhan) untuk memuji Dia. Kepada seluruh keturunan Israel juga
diminta untuk memuliakan Tuhan dan tunduk di hadapanNya. Permintaan Daud ini
tentu saja karena dia telah merasakan kebaikan Tuhan. Daud juga telah merasakan
pertolongan dan tindakan Tuhan yang begitu mengasihi umatNya, tak terkecuali
mereka yang tertindas. Orang sering memandang hina atau jijik kesengsaraan
mereka, tetapi Tuhan tidak. Tuhan mengasihi mereka. Tuhan tidak menghindar dari
orang-orang yang sengsara itu. Dia bahkan mendengar teriakan tolong mereka.
Ayat 26-27
Atas kasih dan
pertolongan Tuhan yang Daud rasakan itu, Daud telah memuji Tuhan di tengah
jemaah yang besar, dengan membayar nazarnya. Daud pun mengajak semua orang yang
rendah hati untuk makan bersama-sama dengan yang dipersembahkannya bagi Tuhan
(Imamat 7:16)
Ayat 28-29
Disini Daud
mengingatkan bahwa segala bangsa akan tunduk dan menyembah Tuhan. Daud
mengatakan ini karena dia tahu bahwa Tuhanlah yang memerintahkan dan berkuasa
atas bangsa-bangsa. Kasih, kebaikan, dan kuasa Tuhan akan dirasakan oleh semua
orang.
Ayat 30-32
Orang-orang sombong yang sering memandang
hina atau jijik orang-orang sengsara, juga akan sujud menyembah Tuhan (Yesaya
49:7 dan Filipi 2:10) Semua orang yang akan tunduk dihadapan-Nya. Anak-ank cucu
juga akan beribadah, melayani Dia, dan menceritakan tentang karya kasih dan
keadilan Tuhan secara turun-temurun (Lukas 1:48-50, Yesaya 59:21)
Renungan
Daud mengajak kita dan semua orang untuk
memasyhurkan nama Tuhan, memuji dan menyembah Dia. Inilah yang Daud perbuat sebagai
tanggapan atas kasih, pertolongan, dan pimpinan Tuhan atas hidupnya. Bahkan
Daud, karena rasa syukurnya, memberikan kurban nazar bagi Tuhan. Daud sangat
sadar bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidupnya, atas manusia dan
bangsa-bangsa di dunia ini. Karena itulah, pada saatnya nanti, semua bangsa
akan berbalik dari jalan yang sesat. Mereka akan tunduk dan menyembah Dia.
Apa yang Daud ungkapkan itu seharusnya juga
menjadi ungkapan hati kita sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Kita sering
merasakan kasih dan pertolongan Tuhan, tetapi seberapa sering kita memuji dan
menyembah Dia ? Apakah kita termasuk orang-orang yang sombong, yang merasa
bahwa kesuksesan atau keberadaan kita sekarang ini adalah karena kepintaran
atau kekuatan kita? Apakah kita juga memandang hina atau jijik orang-orang yang
hidupnya sengsara?
Perikop yang kita bahas ini dengan jelas
mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala kebaikan, kasih, dan
berkat yang Tuhan berikan. Dialah yang telah memimpin, menuntun, dan memelihara
hidup kita. Sebagai tanggapan atas kebaikan, kemahamurahan dan pertolongan
Tuhan, kita diminta takut akan Dia, serta sujud menyembah dan beribadah kepada
Dia, yang berkuasa atas kita, dunia, dan alam semesta. Rasa syukur atas karya
kasih dan keadilan Tuhan ini tentu saja akan kita ceritakan kepada siapa saja,
khususnya anak-anak kita. AMIN