11 Juli 2014

Mazmur 65:2-14 (Epistel)




PUJILAH TUHAN
PENDAHULUAN
Bagi umat percaya membaca kitab Mazmur sangatlah bersukacita, sebab di dalamnya penuh dikisahkan keagungan/kebesaran Tuhan. Kebesaran Tuhan itu begitu diyakini oleh umatNya, sehingga mereka memuji dan memuliakan Tuhan.
Bacaan kita ini merupakan ungkapan iman seorang Pemazmur tentang pengalaman imannya dengan Tuhan. Ada tiga bagian yang dapat kita lihat dalam Mazmur 65 ini, sebagai ungkapan iman dari si pemazmur.

PENJELASAN NAS
2 – 4 Tuhan mendengar doa dan menghapus kesalahan
Tuhan menjawab orang yang berseru kepadaNya. Tuhan tidak mengabaikan setiap orang yang berseru kepadaNya. Ia menjawab setiap seruan umatNya. Pemazmur adalah orang yang berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab seruannya.  Pemazmur juga menikmati pengampunan. Pengampunan Tuhan itu bukanlah karena kebaikan sang pemazmur tetapi hanya karena kasih setia Tuhan. Pengalaman iman itu telah membangkitkan semangatnya untuk mengungkapkan akan kasih setia Tuhan. Sesungguhnya, kasih setia Tuhan pula yang membebaskan umatnya dari berbagai kesalahan sehingga mereka layak disebut sebagai umat Tuhan. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahan dan di dalam Tuhan senantiasa tersedia pengampunan. Pemazmur mengajak seluruh umat untuk senantiasa berharap pada kasih setia Tuhan
5 – 9 Perbuatan ajaib
Sejenak kita mengamati dunia ciptaan ini, betapa muncul rasa kagum dalam diri kita.  Betapa luar biasanya pencipta alam semesta ini. Siapakah pencipta itu, dan bagaimana manusia merespon/memandang yang menjadikan seisi dunia ini ? Pemazmur menggambarkan kebesaran kuasa Tuhan itu melalui seluruh alam ciptaanNya ; gunung-gunung, laut, beserta seluruh bumi ciptaanNya. Kekuasaan Tuhan bukan hanya menciptakan dunia tetapi Ia juga memeliharanya. Merenungkan kuasa Tuhan itu, maka pemazmur mengajak agar setiap umat takut kepadaNya.
10 – 14 Pemenuhan kebutuhan manusia
Allah juga kasih bagi umatNya. Tuhan mengaruniakan kebutuhan manusia, makanan dan minuman disediakan Tuhan. Tuhan memang tidak memberikan begitu saja kebutuhan manusia tetapi memberikan kepada manusia untuk berkreasi (bekerja) melalui sarana yang disediakan.

RENUNGAN
Kita patut merenungkan kemahakuasaan Tuhan di dalam kehidupan ini. Sesungguhnya Tuhan berkuasa atas seluruh ciptaanNya. Tuhan yang mengendalikan seluruh ciptaan dengan kuasa yang ada padaNya.
Pemazmur memahami Tuhan itu baik dan maha pengampun. Karena itu, umat percaya harus meninggikan Tuhan melalui kehidupannya. Manusia patut mengucap syukur dengan pujian atas keagungan Tuhan yang senantiasa memelihara umatNya. Manusia juga harus hidup benar karena Tuhan telah membenarkan manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. Hendaklah manusia mengasihi Tuhan dengan melakukan firmanNya. Hendaklah umatNya memuji Tuhan dengan penuh kebenaran. Pujian pada Tuhan tidak sekedar ibadah seremonial, tetapi lebih dari itu, kita berbuah di dalamNya. AMEN

1 Juli 2014

Mazmur 145:8-14 (Minggu, 6 Juli 2014)



PEMERINTAHAN ALLAH KEKAL SELAMANYA DAN PENUH KASIH SAYANG

Pada tahun politik ini, Negara kita mempersiapkan pemerintahan lima tahun ke depan. Rakyat Indonesia turut terlibat di dalamnya melalui pemilihan Legislatif yang telah dilaksanakan pada bulan April lalu. Kita telah memilih dan menetapkan pilihan kita, sehingga nanti terbentuk DPR/DPRD dan DPD. Keterlibatan rakyat Indonesia(termasuk kita) masih diperlukan lagi kontribusinya untuk menentukan Presiden dan wakil Presiden. Kita selayaknya menggunakan hak konstitusi kita. Kita berhak menentukan pilihan kita. Kita tentunya berharap, Presiden dan wakil Presiden terpilih dapat menjalankan roda pemerintahan yang baik. Karena itu, mari kita bersama dengan seluruh rakyat ikut ambil bagian dengan memberi hak suara dalam pilpres pada hari Rabu, 9 Juli 2014.

26 Juni 2014

Yeremia 28:5-9 (Epistel)



KATAKANLAH KEBENARAN

Nabi dikenal sebagai penyambung suara Tuhan. Mereka menerima wahyu/penglihatan dan menyampaikannya sebagai nubuat ; baik itu berupa hukuman atau keselamatan. Seorang nabi yang memegang teguh panggilannya akan menyatakan firman itu dengan benar, tidak menambah atau mengurangi inti dari firman Tuhan. Melenceng dari firman Tuhan atau menyampaikan sesuatu yang bukan berdasarkan suara Tuhan, maka itu bukanlah  nubuat atau wahyu.  Seorang nabi hanyalah menubuatkan sesuatu peristiwa tanpa mengetahui waktu dan suasana peristiwa, sebab segala nubuatan akan dilakukan oleh Tuhan sendiri. 

17 Juni 2014

Matius 10:24-39 (Minggu, 22 Juni 2014)



MENGAKUI YESUS DI DEPAN MANUSIA (Matius 10:24-39)

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami (Yohanes 14:9).
Pengalaman bersama Yesus telah membuat para rasul paham benar akan segala tugas yang harus mereka emban. Yesus mematangkan panggilan para rasul untuk memasuki medan pelayanan yang begitu hebat dan mengerikan. Yesus mengingatkan mereka akan ancaman dan resiko yang sangat mungkin mereka hadapi. Tetapi Yesus juga memberikan penguatan bagi para murid, ‘Jangan kamu takut’. Tiga kali Yesus mengatakan kalimat itu. Yesus mengungkapkan kalimat ini untuk menguatkan para rasul, karena mereka akan diutus untuk memberitakan Injil. Tugas dan medan pelayanan pemberitaan Injil memang ganas dan mengerikan. Matius 10:16 menggambarkan tantangan itu seperti domba masuk ke tengah-tengah serigala. Domba yang lugu akan segera diterkam dan dicabikcabik oleh serigala untuk dijadikan makanan empuk.  

Yeremia 20:7-13 (Epistel)



JANGAN MELAWAN HAMBA TUHAN

Yeremia adalah nabi muda dan tidak pandai bicara. Namun, kalau sudah Tuhan yang memilih dan menetapkan maka kuasa Allah akan bekerja baginya. Yeremia tak kuasa menolak panggilannya. Ia pasrah. Kemudaan Yeremia cukup membuatnya untuk membaca situasi dan kemampuan menyampaikan firman Tuhan secara tajam dan mengena dalam konteksnya. Akibatnya, Yeremia menghadapi resiko yang teramat berat. inilah yang diungkapkan Yeremia dalam nas renungan ini.

10 Juni 2014

Kejadian 1:1-4 (Minggu, 15 Juni 2014)



MEMUJI ALLAH SANG PENCIPTA (Kejadian 1:1-4)

Apabila kita sejenak melihat dan merenungkan dunia ini, betapa muncul rasa kagum dalam diri kita.  Betapa luar biasanya pencipta alam semesta ini. Kitab Kejadian 1 menggambarkan bagaimana Tuhan menciptakan dunia ini. Pembaca disuguhkan dengan sebuah cerita penciptaan yang begitu menakjubkan ; indah, menarik, praktis, rapi dan teratur ; tidak terselami oleh pikiran manusia.  Di dalam penciptaan itu ada kuasa yang luar biasa, di luar jangkauan manusia. Pemazmur (104:24) menyebut penciptaan dunia ini sebagai ‘kebijaksanaan Tuhan’.

Mazmur 104:24-34 (Epistel 8 Juni 2014)



TUHAN BERKUASA ATAS SELURUH CIPTAAN (Mazmur 104:24-34)

PENDAHULUAN
Ketika kita sejenak melihat dan merenungkan dunia ini, betapa muncul rasa kagum dalam diri kita.  Betapa luar biasanya pencipta alam semesta ini. Demikian juga merenungkan manusia dengan kehidupan yang beraneka ragam, sungguh membuat hati terpesona. Siapakah pencipta itu, dan bagaimana manusia merespon/memandang yang menjadikan seisi dunia ini ? Pemazmur melukiskan semua itu dalam nas ini.

PENJELASAN NAS

24 – 26 Besar Kuasa Tuhan
Kitab Kejadian 1 menggambarkan bagaimana Tuhan menciptakan dunia ini. Tuhan menjadikan dunia beserta isinya dengan berfirman “jadilah”. Pemazmur menyebut cara Tuhan menciptakan dan menjadikan ini sebagai ‘kebijaksanaan’. Ciptaan Tuhan begitu besar, banyak, dan luar biasa ; tidak terselami oleh pikiran manusia.
Pemazmur menggambarkan salah satu kebesaran kuasa Tuhan itu melalui laut. Laut itu begitu luas dan bergemuruh karena ombaknya besar. Ombak itu merupakan kekuatan besar, sehingga kapal-kapal dapat berlayar di laut. Demikian juga lewiatan (monster laut) senang bermain di laut yang memiliki kekuatan besar.
Laut yang memiliki kekuatan besar hendak membandingkan bahwa kuasa Tuhan jauh melampaui kekuatan laut itu, sebab IA menjadikannya. Tuhan bukan hanya berkuasa atas laut tetapi juga daratan (ay.32). Kuasa Tuhan menjadikan seluruh alam semesta.
27 – 30 Hidup Manusia Bergantung Pada Kuasa Tuhan
Pemazmur ini memiliki pengalaman, setidaknya mengetahui perjalanan hidup umat Tuhan selama 40 tahun di padang gurun. Tuhan memberi manna ketika mereka lapar, dan memberi air ketika mereka haus. Tuhan juga menuntun umatNya berjalan. Tuhan menampakkan diriNya seperti tiang api mendahului mereka di depan. 
Kuasa Tuhan yang luar biasa itu membuat pemazmur sampai pada manusia, bahwa hidup dan kematian manusia berada di dalam kuasaNya. Manusia itu sesungguhnya adalah debu, tetapi Tuhan membentuknya dan memberikan rohNya, sehingga manusia itu beroleh hidup. Setara dengan pemberian roh itu, maka Tuhan juga berkuasa mengambil roh itu, dan akan kembali menjadi debu. Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan manusia agar melakukan kehendak Tuhan, yaitu membaharui bumi ini.
31 – 34 Pujilah Tuhan
Memahami kuasa Pencipta dunia dengan segala isinya, bagi pemazmur tiada lagi kuasa yang melampauinya. Kekuasaan Tuhan bukan hanya menciptakan dunia tetapi Ia juga akan memeliharanya. Merenungkan kuasa Tuhan itu, maka yang dapat dilakukan pemazmur adalah menyanyi, mengungkapkan rasa kekagumannya, dan tentunya dalam sukacita.

RENUNGAN

Kita patut merenungkan kemahakuasaan Tuhan di dalam kehidupan ini. Sesungguhnya Tuhan berkuasa atas seluruh ciptaanNya. Tuhan yang mengendalikan seluruh ciptaan dengan kuasa yang ada padaNya.
Manusia adalah bagian dari ciptaanNya. Dengan demikian, hidup kita berada dalam pengendalian Tuhan. Kita tidak berkuasa atas segala yang terjadi dalam hidup ini. Karena itu, kita senantiasa menyerahkan hidup ini dalam pengendalian Tuhan. Satu hal yang patut kita lakukan dalam hidup ini adalah memuji dan memuliakan Tuhan dalam seluruh kehidupan ini. AMIN