16 Agustus 2014

Mazmur 67:2-8 (Minggu, 17 Agst 2014)



           TUHAN MEMERINTAH DENGAN ADIL

Hari ini merupakan tepat Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI. Rakyat Indonesia menyambut kemerdekaan ini dengan sukacita, 69 Tahun lalu. Kemerdekaan itu tentu menggembirakan rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia mengaminkan, bahwa kemerdekaan itu merupakan rahmat Tuhan. Kemerdekaan itu layak disyukuri oleh seluruh rakyat Indonesia.

9 Agustus 2014

Matius 14:22-33 (Minggu, 10 Agst 2014)

JANGAN TAKUT, TUHAN MENYERTAI (Matius 14:22-33)

Seorang pendeta melayani beberapa jemaat (gereja) di pedalaman. Salah satu jemaat yang dilayani harus menempuh jalan kaki sekitar delapan jam, dengan melewati hutan lindung. Sang pendeta telah beberapa kali melayani ke jemaat ini. Kebiasaan sang pendeta jika melayani ke jemaat ini berangkat dari rumahnya pada hari Sabtu siang sehingga tiba sekitar magrib, dengan membawa paying dan senter. Suatu ketika, pendeta ini berangkat menjelang sore dikarenakan ada kesibukan lain. Saat melewati hutan, hari sudah gelap dan hujan rintik-rintik. Situasi ini sudah biasa dialami sang pendeta. Yang tidak biasa di hutan gelap dan hujan rintik-rintik kali ini adalah, di kejauhan sana terlihat nyala lampu teplok seperti menggantung di sebuah teras rumah. Sang

1 Raja 19:9-18 (Epistel)


LAYANILAH TUHAN (1 Raja 19:9-18)

Di dalam hidup ini, kita seringkali menghadapi pergumulan. Akibat dari pergumulan, tidak sedikit manusia mengalami rasa stress. Banyak hal yang membuat manusia menjadi stress : Tuntutan hidup , membuat kesalahan sendiri, menyaksikan peristiwa yang tidak benar. Termasuk pilpres yang tak berkesudahan. 

30 Juli 2014

Yesaya 55:10-13 (Khotbah Minggu))



     FIRMAN TUHAN TIDAK SIA-SIA

Entah nafsu apalah yang merajalela dalam hidup manusia sehingga ia tak pernah merasa berkecukupan. Seorang manusia miskin berjuang untuk mencukupi hidupnya dengan sandang, pangan, dan papan. Ia pun dapat hidup mapan. Cukupkah ? Tidak, nafsu manusia memerlukan hidup yang tak berbatas. Ia pun mengicar jabatan untuk memperoleh penghormatan. Ia pun gelisah untuk merebut itu. Ketika ia berada posisi yang menggiurkan itu, maka jabatan pun digunakan untuk memerintah orang seenaknya. Ia bukan saja memerintah orang-orang bawahannya ; tak sedikit orang memuaskan hasrat dirinya untuk berkuasa di lapangan yang bukan arenanya ; dalam masyarakat, keluarga,….hmmm…juga gereja.  Selama orientasi hidup manusia pada nilai-nilai dunia ini maka ia hidup dalam kegelisahan dan kekhawatiran.   

25 Juli 2014

Mazmur 119:129-136 (Epistel)




PENYERTAAN TUHAN MEMAMPUKAN MANUSIA

PENDAHULUAN

Di tengah dunia ini kita hidup dengan berbagai keinginan yang tak terbatas. Keinginan itu membuat manusia tidak lagi memperhatikan etika kehidupan, sehingga jatuh ke dalam dunia yang jahat ini. Akibatnya, manusia bukannya memperoleh kesegaran jiwa tetapi jatuh ke dalam kegalauan hidup. Firman Tuhan dapat menyegarkan jiwa manusia, memberi tuntunan untuk hidup dalam kebenaran. Inilah yang dipaparkan dari bagian Mazmur 119 ini.

17 Juli 2014

Yesaya 44:6-8 (Minggu, 20 Juli 2014)



                TUHAN SATUSATUNYA ALLAH (Yesaya 44:6-8)

Seorang Kristen yang sakit berdoa : ‘Ya Tuhan, Engkau adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Tabib dari segala tabib. Tolonglah aku, ya Tuhan, supaya Engkau menjamahku. Sembuhkanlah aku, ya Tuhan’. Seorang Kristen lain, yang bergumul tentang biaya sekolah anaknya berdoa : ‘Ya Tuhan, Engkau adalah Tuhan yang Maha Baik, Penolong orang-orang yang miskin. Tolonglah aku, ya Tuhan, agar dapat membiayai anak-anakku, supaya mereka dapat melanjutkan studinya. Engkau adalah Tuhan yang Maha Kaya’.

Roma 8:26-30 (Minggu, 27 Juli 2014)


          ALLAH BEKERJA UNTUK KEBAIKAN ORANG PERCAYA

Kehidupan umat Tuhan di kekaisaran Romawi cukup menderita. Mereka mengalami tekanan dari luar ; dianiaya, ditangkap, dan dibunuh.  Dengan berbagai cara, penganiayaan dilakukan kepada pengikut Kristus. Contoh. Ada kisah yang sangat menyakitkan bagi orang Kisten. Suatu kali terjadi kebakaran di kota Roma. Lalu, pemerintahan Romawi menuduh bahwa yang membakar itu adalah orang Kristen. Akibatnya, orang Kristen ditangkapi, dipenjara dan dibunuh.
Orang-orang Kristen bukan saja menderita secara fisik tetapi juga mental. Mereka hampir saja jatuh ke dalam keputusasaan, begitu lemahnya. Perlu revolusi mental. Paulus sangat menyadari kondisi orang-orang percaya ini. Dalam rangka menghadapi yang dialami umat percaya, Paulus menguatkan mereka dengan memberikan pengharapan, bahwa mereka tidak dalam kesendirian tetapi ada Roh Tuhan yang menolong dan turut bekerja.
Allah memberikan Roh kepada orang percaya. Roh berarti : nafas atau kuasa. Jadi Roh itu tidak terlihat mata tapi dapat dirasakan manusia. Tuhan mencurahkan RohNya kepada manusia, agar manusia mengenal dan mengetahui kehendak Allah.
Paulus mengatakan (8:26) ; “kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa’. Dua hal yang menjadi alasan Paulus mengatakan demikian. (a) Kita tidak dapat tentang apa yang akan terjadi. Situasi yang cukup berat dihadapi orang-orang Kristen membuat mereka tak berdaya, mental mereka begita rapuh. Suasana hati yang kacau-balau sungguh-sungguh hilangnya segala pengharapan. Semua itu membuat mereka tidak mampu menatap masa depan. (b) Tidak tahu apa yang terbaik. Penderitaan yang luar biasa itu membuat mereka tidak tahu lagi apa yang terbaik, mereka sulit menentukan pilihannya. 
Paulus mengingatkan bahwa berdoa bukan rumusan-rumusan manusia tetapi Roh akan membantu. Roh akan menolong umatNya untuk segala yang mereka ucapkan. Roh itu berfungsi membuka hati, menyampaikan pengharapan, mengungkapkan segala hasrat kepada Tuhan. Doa ialah yang ilahi di dalam diri kita memohon kepada Yang Ilahi di atas kita’. Doa yang sempurna adalah “Bapa, ke dalam tanganMu aku menyerahkan rohku. Bukan kehendakku, melainkan kehendakMu jadilah.’ Mereka tidak perlu menyebutkan secara mendetail keinginan mereka tetapi yang terbaik adalah menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Roh akan membantu setiap orang yang berkenan menguduskan hidupnya.
Tuhan tidak pernah membiarkan umatNya dalam penderitaan secara terus-menerus. Tuhan, yang Maha Bijaksana itu akan bekerja bagi orang-orang yang mengasihiNya. Tuhan mau mendatangkan kebaikan bagi umatNya yang tahan uji. Kesabaran, keteguhan, dan pengharapan menjadi penting dalam menantikan segala yang Tuhan perbuat. Dalam penantian yang berat dan panjang itu, Tuhan akan tetap menjagai dan beban yang mereka pikul tidak akan melebihi kekuatan umatNya. Yang pasti, Tuhan akan memberikan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Sesungguhnya Tuhan yang memilih, memanggil, membenarkan setiap orang yang mengasihiNya. Namun, mereka harus menghadapi ujian sebagai bukti iman mereka pada Tuhan. Dan pada akhirnya, mereka yang ditentukan itu akan mengalami kehidupan yang indah.

Paulus mendorong dan menekankan pentingnya pengharapan yang jauh lebih indah. Pengharapan orang percaya adalah, bahwa Tuhan tidak membiarkan umatNya menghadapi segala persoalan hidup. Tuhan mengetahui kekuatan umatNya. Karena itu, Tuhan tidak membiarkan umatNya dalam kesendirian menghadapi dunia yang keras ini. Tetapi, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi umatNya. Dengan demikian, kita memiliki pengharapan yang melampaui akal dan pikiran manusia.
Tuhan itu baik dan Dia selalu mendatangkan yang terbaik bagi umatNya. Karena itu, serahkanlah seluruh hidupmu bagi Tuhan yang maha bijaksana itu. AMIN