2 November 2017

Mikha 3:5-12 NABI PALSU



    ANDALKAN TUHAN MENEGAKKAN KEADILAN

Dalam mempelajari kitab Perjanjian Lama dikenal dua jenis nabi, yaitu nabi besar dan nabi kecil. Perbedaan ini bukan karena tubuh mereka tinggi atau pendek dan gemuk atau kurus (juga bukan yang satu nabi putih dan yang lain nabirong), tetapi dibedakan atas tebal atau tipisnya tulisan mereka. Namun, setipis-tipisnya tulisan para nabi itu tidaklah setipis daun sangge-sangge.

27 Oktober 2017

Matius 22:34-46 LAKUKANLAH KASIH



        KASIH KEPADA ALLAH DAN SESAMA

Umat Tuhan sudah mengenal ‘kasih’ sejak zaman Perjanjian Lama. Kata itu sudah menggema dalam ajaran umat Tuhan. Para penguasa agama telah mengumandangkan itu dalam ajarannya, yang tertuang di dalam Taurat. Sayang sekali penguasa agama memberikan ‘tafsir terlalu dalam’. Mereka mengurai hukum Taurat itu dengan 613 aturan (kasuistik), yang membuat membuat orang kecil dan lemah menggelepar. 

20 Oktober 2017

Mazmur 96:1-9 TUHAN MAHA BESAR



      CERITAKANLAH KEBESARAN TUHAN
                 Mazmur 96:1-9

Dua hal yang dihimbau pemazmur dalam nas ini untuk dilakukan umat Tuhan adalah bernyanyi dan bercerita. Bernyanyi sudah menjadi bagian dari peribadahan umat Tuhan. Namun kali ini, pemazmur tidak sekedar mengajak bernyanyi (lagu lama) tetapi melantunkan nyanyian baru. Nyanyian baru yang dimaksud bukan soal not atau liriknya melainkan muatan/isi lagu itu sendiri. Isi nyanyian itu tentu begitu penting. Karena pentingnya, selain dinyanyikan, pemazmur juga menghimbau supaya isi/muatan nyanyian juga perlu diceritakan. Selanjutnya, pemazmur tidak ingin nyanyian itu sekedar lagu dan cerita belaka tetapi agar konten lagu tersebut dapat diimplementasikan di dalam kehidupan umat.

12 Oktober 2017

Filipi 4:1-9 (BERSUKACITALAH)



           BERSUKACITALAH DALAM TUHAN

Manusia pasti ingin menikmati hidup sukacita. Jika tidak, berarti anda sudah gila ! Sukacita adalah dimana manusia merasakan suatu keindahan yang luar biasa. Pada saat ini manusia wajib menikmati hidup sukacita. Beberapa pendapat mengatakan bahwa berbagai jenis penyakit sekarang ini disebabkan kurangnya (tidak) bersukacita. Manusia stress dan jatuh dalam berbagai jenis penyakit. Itu sebabnya, ketika ada orang yang sakit kita hibur/kuatkan orang itu dengan perkataan : ‘jangan banyak berpikir ….. ngak usah dipikirkan semuanya’. Kita sesungguhnya berkata : Bersukacitalah !

1 September 2017

Roma 12:9-21 (Khotbah Minggu)



       HIDUP DALAM DAMAI DENGAN SEMUA ORANG
                         Roma 12:9-21

Tuhan menganugerahi manusia dengan hidup bahagia dan menyenangkan. Itulahlah hidup yang dikehendaki Tuhan dalam hidup manusia. Hidup indah itu dapat terpelihara dengan baik apabila semua manusia hidup dengan tulus, tidak ada kepura-puraan, melakukan yang baik, saling mengasihi dan saling menghormati.
Persekutuan dalam Tuhan makin terasa indah dengan saling melayani dalam semangat yang dicurahkan roh Tuhan. Oleh sebab itu, persekutuan juga harus saling membantu/menolong. Tuhan tidak menghendaki anak-anakNya hidup sebagai pengemis. Diakonia harus berfungsi. Persekutuan yang demikian akan membawa kedamaian bagi semua orang.
Persekutuan yang demikian itu akan memberi keteguhan bagi tiap anggota menghadapi pergumulan hidup (kesesakan). 

25 Agustus 2017

Yesaya 51:1-8 (Khotbah MInggu)




               ALLAH PENYELAMAT YANG KEKAL
                         (Yesaya 51:1-8)



Pembuangan selalu dipahami sebagai hukuman bagi umat yang berdosa. Namun, Tuhan yang telah memilih umatnya sejak dari Mesir tidak pernah memusnahkannya begitu saja. Bahkan dalam nas bacaan ini, Tuhan akan membebaskan, membawa pulang umatNya, dan menjanjikan keselamatan. Pemahaman pembuangan pun sebagai hukuman berubah menjadi sebagai ‘pembinaan’ bagi umat Tuhan. Kini, melalui hambaNya Yesaya mengumandangkan keselamatan itu bagi umat Tuhan.

5 Agustus 2017

Matius 14:13-21 ALLAH MENYEDIAKAN KEBUTUHAN KITA



ALLAH MENYEDIAKAN KEBUTUHAN KITA
              (Matius 4:13-21)

Manusia terus dilanda masalah yang tak kunjung tuntas. Selain masalah ekonomi, manusia juga sedang resah dengan ragam jenis penyakit yang menyerangnya. Makin susahkah manusia ? Atau dapatkah dunia dengan segala kemajuannya menuntaskan persoalan manusia ? Bukankah manusia makin gelisah dalam dunia dengan segala kecanggihannya ? Tak sedikit manusia berpikir menjadi tak logis, dunia yang makin maju/canggih tapi dipandang sebagai akhir zaman. Dan akhirnya zaman dipahami sebagai dunia menuju kehancuran dan akan lenyap. Begitukah kehendak Allah atas dunia ini ? Allah bukan sedang memainkan sebuah sandiwara dan menjadikan manusia mengambil peran di tengah dunia ini. Tetapi Allah memiliki kehendak baik atas dunia ciptaanNya.